Belum Ada Kulkas, Bagaimana Cara Orang di Zaman Kuno Bikin Es Batu?

Ilustrasi es batu

TRANSKEPRI.COM, JAKARTA - Es krim adalah hidangan penutup populer yang mudah dibuat di zaman modern ini. Selama ada lemari es, industri rumahan yang tidak memiliki ice cream maker pun bisa membuatnya.

Walaupun begitu, hidangan penutup berbahan dasar es ternyata sudah dikenal ratusan tahun sebelum mesin pembuat es krim atau lemari es diciptakan. Satu hal yang jadi pertanyaan, bagaimana cara orang zaman dulu membuat es?

Yakhchāl, Lemari Es Pertama Kreasi Bangsa Persia


Dilansir Lifegate, hidangan penutup sejenis es krim sudah dikonsumsi sejak zaman Mesir kuno. Para arkeolog menemukan artefak berupa cangkir-cangkir perak berisi salju dan buah yang dimasak pada sebuah makam kuno dari masa Dinasti Kedua (2700 SM).

Kalau orang Mesir kuno masih memanfaatkan es yang terbentuk secara alami seperti salju, orang-orang di Kekaisaran Akhemeniyah (sekarang Iran) sudah mahir membuat dan menyimpan es sendiri. Mereka sudah menikmati es yang disajikan bersama madu sejak tahun 500 SM.
Bangsa Persia diyakini sebagai peradaban pertama yang mengembangkan teknologi pendinginan alami bernama yakhchāl. Yakhchāl adalah sejenis rumah es yang memanfaatkan prinsip pendinginan evaporatif. Berkat bangunan berbentuk kerucut ini, suhu rendah di dalamnya bisa dikondisikan. Orang Persia pun bisa membuat dan menikmati es di tengah musim kemarau.
Cara Kerja Yakhchāl
Yakhchāl adalah struktur yang dibangun dengan material isolator panas. Biasanya, struktur ini terdiri dari bangunan berbentuk tabung dengan atap kerucut. Pada bagian dalamnya terdapat lubang yang difungsikan sebagai ruang penyimpanan bawah tanah.
Dilansir Science Focus, bangsa Persia memanfaatkan prinsip dasar fisika untuk membangun yakhchāl. Pada malam hari, permukaan bumi tetap hangat karena efek rumah kaca. Gas di atmosfer membantu menahan panas setelah matahari terbenam. Namun saat cuaca cerah dan kelembapan udara rendah, objek di bumi akan memancarkan panasnya langsung ke atmosfer. Inilah yang dinamakan proses pendinginan radiatif.

Bangsa Persia paham, proses inilah yang menyebabkan lapisan tipis air di parit-parit membeku bahkan saat musim kemarau di gurun. Karena itulah mereka membuat yakhchāl yang bisa diartikan secara harfiah sebagai 'lubang es'.

Yakhchāl bisa digunakan untuk menyimpan es atau salju yang terbentuk pada musim dingin, mengawetkan makanan, hingga membuat es di musim panas.

Ternyata teknologi pembuatan di zaman kuno cukup canggih juga, ya?
 (mrdk)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar