8 Kali Luncurkan Awan Panas Warga di Sekitar Merapi Diminta Waspada

Aktivitas vulkanik Gunung Merapi pagi ini menunjukkan peningkatan yang signifikan tercatat memuntahkan awan panas guguran sebanyak 8 kali dengan jarak luncur maksimal 3 km. Foto BPPTKG

TRANSKEPRI.COM, YOGYAKARTA - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi pagi ini menunjukkan peningkatan yang signifikan. Tercatat gunung berapi yang berada di perbatasan antara DIY dan Jawa Tengah ini memuntahkan awan panas guguran sebanyak 8 kali dengan jarak luncur maksimal 3 km.

Kepala Balai Penyelidikan dan pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi BPPTKG Hanik Humaida mengatakan dengan kondisi Merapi saat ini, maka potensi bahaya yang mungkin terjadi berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah Sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Untuk itu, masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat juga diminta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. Yang lainnya juga demikian seorrti penambangan di alur sungai yang berhulu di Merapi untuk dihentikan, dan aktivitas wisata dan kegiatan warga pada jarak lebih dari 5 km dari puncak Merapi, " katanya di Yogyakarta, Minggu (8/8/ 2021).

Sebelumnya awan panas guguran hari ini terjadi pada pukul 02.32 WIB. Awan panas ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 36 mm dan durasi 104 detik. Jarak luncur 1.100 m ke arah barat daya.

Kemudian awan panas kembali terjadi pada pukul 04.20 WIB yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 35 mm dan durasi 180 detik. Jarak luncur awan panas 2.000 m ke arah barat daya.
"Kemudian terjadi serangkaian awan panas pada pukul 4.58 WIB dengan amplitudo maksimal 20 mm dengan durasi 222 detik. Jarak luncur terjauh sekitar 3.000 m atau 3 km ke arah barat daya (Kali Bebeng)," terangnya.

Saat kejadian lanjutnya, angin bertiup ke barat. Teramati kolom asap setinggi 1.000 m di atas puncak.

"Sejak pukul 00.00 sampai dengan pukul 06.00 WIB tercatat lima kali awan panas dan 27 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 500 - 2.000 meter ke arah baratdaya," ulasnya.
Tidak hanya itu awan panas guguran juga masih terus terjadi. Pada pukul 7.29 WIB kembali teejadi awan yang dikenal dengan sebutan wedus gembel ini. Awan ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 47 mm dan durasi 161 detik. Jarak luncur 1.800 m ke arah barat daya.
"Kolom asap kembali teramati setinggi 800 m di atas puncak condong ke barat," lanjut Hanik.

Kemudian awan panas juga keluar dari puncak Merapi pada pukul 7.46 WIB yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 38 mm dan durasi 77 detik. Jarak luncur 1.000 m ke arah barat daya (Kali Bebeng). Kolom asap teramati setinggi 500 m di atas puncak condong ke barat.

"Awan panas guguran Merapi kembali terjadi pada pukul 8.32 WIB terekam di seismogram dengan amplitudo 64 mm dan durasi 142 detik. Jarak luncur 1.700 m ke arah barat daya," bebernya.

Kendati pagi ini Merapi memuntahkan awan panas hingga 4 Km, namun status Merapi masih siaga atau level III. "Status masih siaga atau level III, jika ada perubahan status akan kami disampaikan," tandas dia. (net)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar