Rudi Jadi Rebutan Tokoh Karimun, Siapa yang Digaet?

Wali Kota Batam-Kepala BP Batam, H Muhammad Rudi. (ist)

Oleh: Candra Ibrahim*)

NAMA Wali Kota Batam / Kepala BP Batam (dulu Otorita Batam) Haji Muhammad Rudi (HMR) semakin mengemuka sebagai salah satu balon Gubernur Kepri 2024-2029. Sejumlah tokoh yang berasal dari Kabupaten Karimun meliriknya.

Setelah muncul wacana menduetkan HMR dengan Bupati Karimun Aunur Rafiq, kini muncul nama lain, yakni mantan Gubernur Kepri H Isdianto. Isdianto dimunculkan oleh para relawan Karimun melalui postingan di media sosial dan menyebar di grup-grup whatsapp (WA).

H MUHAMMAD Rudi saat rapat kabinet bersama Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta. (ist)

Seperti diberitakan sebelumnya, saya merespons positif munculnya wancana pasangan Wali Kota, yang juga Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, H Muhammad Rudi (HMR) dengan Bupati Karimun, Aunur Rafiq.

Jika dilihat dari sejarah Pilkada Gubernur di Kepri, tokoh Karimun memang tak pernah absen. Dulu ada HM Sani (alm) sebagai wakil gubernur sukses bersama Ismeth. Sani kemudian terpilih menjadi gubernur menggantikan Ismeth.

Begitu juga tokoh Karimun lainnya, Nurdin Basirun meneruskan HM Sani, setelah sebelumnya menjadi wagub bersama Sani. Lalu ada Isdianto menjadi wagub, kemudian gubernur, meskipun bukan hasil pemilihan langsung.

H MUHAMMAD Rudi saat rapat dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta. (ist)

Tahun 2020, di Pilkada Gubernur Kepri, suara Karimun terpecah. Ada nama Isdianto dan Wagub Hj Marlin yang maju. Saat itu Isdianto - Suryani kalah oleh tokoh Karimun lainnya, Hj Marlin Agustina yang berpasangan dengan H Ansar Ahmad.

Tokoh Karimun masih penting dalam kontestasi pilkada di Kepri. Empat besar pemilih di Pilkada Kepri 2024 masih ditempati secara berturut-turut oleh Batam, Tanjungpinang, Karimun, dan Bintan. Natuna, Lingga, dan Anambas berada di bawahnya.

Terakhir, beredar juga di media, beberapa nama yang dipercayai berada di barisan HMR adalah mantan Gubernur Kepri (juga asal Karimun), H Nurdin Basirun. Begitu juga gubernur pertama Kepri pasca-pemekaran, H Ismeth Abdullah.

H MUHAMMAD Rudi bersama Mendagri Tito Karnavian dan para Menteri Kabinet Indonesia maju. (ist)

Orang Karimun itu, sepengetahuan saya, akan lebih solid menentukan pilihan di pilkada provinsi jika merasa terwakili. Pride (kebanggaan) mereka akan meningkat signifikan jika ada keterwakilan. Apalagi jika diendorse oleh tokoh-tokoh yang mereka kagumi, seperti Nurdin, keluarga HM Sani (gubernur setelah Ismeth), dan keluarga Wagub Hj Marlin Agustina.

Bisakah Isdianto Turun Kelas?

Terkait peluang Isdianto "turun kelas" dari gubernur menjadi wakil gubernur, memang ada dua pendapat. Pendapat pertama, menyebutkan, mantan gubernur tidak boleh jadi calon wagub. Ini sesuai aturan dalam UU Pilkada.

Sementara pendapat kedua berkeyakinan, Isdianto bisa menjadi cawagub, sebab belum sampai setengah periode menjadi gubernur. Isdianto baru 28 kali menerima gaji sebagai gubernur, di mana satu periode mestinya menerima 60 kali gaji.

Alasan lain yang dikemukakan oleh pendapat kedua ini, Isdianto tidak dipilih secara langsung, tapi dipilih oleh DPRD. Saat itu, dia diusulkan oleh partai koalisi ke DPRD Kepri untuk menggantikan Nurdin yang naik jadi gubernur setelah Gubernur HM Sani meninggal dunia.

Pertanyaannya, siapakah yang akan dipilih HMR untuk menantang gubernur petahana Ansar Ahmad? Ansar sudah pasti tidak akan menggandeng wakilnya sekarang yang juga istri HMR, Hj Marlij Agustina. Marlin sudah deklarasi maju sebagai Cawako Batam.

Pertanyaan itu menjadi relevan, sebab HMR memerlukan tambahan suara di luar Batam. Sebab itulah, suara Karimun dan Pinang (kampung halamannya) menjadi penting bagi HMR. Bedanya, HMR sangat populer di Batam, sementara Ansar perlu kerja ekstra untuk melakukan penetrasi di Batam. ***

* Candra Ibrahim, pemerhati politik, mantan ketua PWI Kepri dan mantan Dirut Batam Pos. 


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar