PEMILU PRESIDEN AS

Mantan Dubes Indonesia untuk AS ini Sebut Sikap Trump Memalukan

Mantan Dubes Indonesia untuk AS, Dino Patti Djalal

TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Jalannya Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) 2020 kini tengah menjadi sorotan dunia.

Termasuk oleh Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal.

Ia menyebut, sikap Presiden Donald Trump yang enggan mengakui kekalahannya benar-benar memalukan.

Berbagai tuduhan kecurangan yang dilayangkan Trump menunjukkan etika politiknya sangat buruk.

"Baru pertama saya melihat presiden Trump ini bertindak dengan sangat memalukan, etika politiknya buruk sekali."

"Saya dulu sekolah di Amerika dan sempat kerja di Amerika, melihat sejumlah presiden datang dan pergi."

"Saya nggak pernah melihat presiden yang akhlaknya seperti ini," kata Dino dalam tayangan Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Kamis (5/11/2020).

Pernyataannya ini buntut dari klaim Donald Trump yang menuduh ribuan surat suara telah dimanipulasi.

Padahal menurut Dino, tuduhan tersebut sangat tidak masuk akal dan tak berdasar.

Hal itu lantaran sistem perhitungan suara di Amerika sudah terstruktur dengan sangat jelas.

"Trump menuduh misalnya ada ribuan suara yang dimanipulasi dan diseludupkan masuk ke tempat-tempat perhitungan."

"Padahal sistem mereka ini sudah sangat jelas, untuk orang yang mengirim lewat pos, pemilih harus mendaftar dulu."

"Setelah itu dicek semuanya, baru setelah memilih dicek lagi dan dihitung suaranya," kata mantan Jubir Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Menurutnya, tuduhan tersebut semakin meyakinkan, Trump sudah mulai berfantasi untuk menang.

"Tidak bisa menunggu 50.000 orang untuk perhitungan, itu nggak mungkin."

"Dia sudah mulai berfantasi dan ingin melakukan segala cara agar menang," kata Dino.

Ia juga menilai, kandidat dalam pemilu pada tahun ini sangat berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya.

Menurutnya, pemilu sebelumnya didominasi oleh orang-orang yang terintegritas.

Sementara pada pemilu ini, Donald Trump menjadi kandidat yang seumur hidupnya tidak pernah mau kalah dan mengakui kekalahannya.

"Jadi sekarang demokrasi Amerika sedang disandera oleh presiden yang tidak punya akhlak dan bertindak memalukan," kata Dino.

Dino juga memprediksi berdasarkan hasil Electoral Votes, Joe Biden kemungkinan besar akan menang.

Ia juga mempersilakan jika Trump tidak mau mengakui kekalahan dan menggugatnya.

"Kalaupun Trump akan mengunggat, itu silakan, tapi saya yakin hasil akhirnya Biden akan dinyatakan sebagai pemenang," terangnya.

Trump sebut akan menggugat hasil perhitungan suara

Tim kampanye calon presiden petahana, Donald Trump mengajukan gugatan di tiga negara bagian, Rabu (5/11/2020).

Ketiga negara tersebut adalah Pennsylvania, Michigan dan Georgia yang termasuk swing state.

Trump merasa tertinggal jauh di belakang Joe Biden dalam perburuan 270 suara Electoral College yang dibutuhkan untuk memenangkan Pilpres AS 2020.

Pengajuan gugatan ini bergabung dengan tuntutan hukum Partai Republik di Pennsylvania dan Nevada.

Tim kampanye Trump menuntut akses yang lebih baik bagi pengamat kampanye ke lokasi penghitungan surat suara, termasuk masalah surat suara yang absen.

Namun, di satu lokasi Michigan yang dipertanyakan, The Associated Press melihat, pengawas pemilu dari kedua belah pihak memantau pada Rabu.

Tim kampanye Trump juga berusaha untuk ikut turun tangan dalam kasus Pennsylvania di Mahkamah Agung terkait apakah surat suara yang diterima hingga tiga hari setelah pemilihan dapat dihitung.

Demikian dikatakan wakil manajer kampanye Justin Clark.

Hingga Kamis (5/11/2020) dikutip dari USAtoday pukul 09.40 WIB, perolehan suara masih dipimpin Joe Biden dengan 264 electoral votes.

Biden mendapatkan 'hadiah' yang cukup besar setelah memenangkan Michigan dan Wisconsin pada Rabu (4/11/2020) kemarin.

Ia sukses merebut kembali "benteng biru" yang terlepas dari Demokrat empat tahun lalu.

Hal ini secara dramatis mempersempit jalur Presiden Donald Trump untuk kembali mendapat Gedung Putih.

Bahkan hanya tersisa 6 electoral votes lagi untuk membuatnya menang.

Hasil electoral votes dari Nevada, Georgia, North Carolina, dan Pennsylvania masih terus dihitung.

Sementara Donald Trump hanya mendapat 214 electoral votes dan tertinggal jauh dalam perolehan suara. (tm)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar