TRANSKEPRI.COM.ANAMBAS- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Anambas disarankan untuk memaksimalkan Potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD), hal ini menyusul kian kentalnya ketergantungan anggaran pembangunan kabupaten termuda di Provinsi Kepri terhadap pusat.
Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) KKA Raja Bayu Febri Gunadian, SE mengatakan, ketergantungan ini tak pelak menjadi pemicu tersendatnya pembangunan, apalagi dimasa pademi.
"Hal ini menjadi pekerjaan Rumah (PR) yang mesti diselesaikan, untuk mengurangi ketergantungan luar biasa terhadap pusat,"ujar Raja Bayu, Senin (12/9/2022).
Politisi Partai Berlambang Pohon Beringin itu mengakui, bahwa di Provinsi Kepri hanya Kota Batam yang memiliki PAD luar biasa, namun demikian, Anambas sebagai daerah yang kaya potensi dengan sumber Daya Alam (SDA) tanpa batas harus dapat memaksimalkan sumber yang ada menjadi PAD.
Lebih jauh pria yang akrab dipanggil RB'one merincikan, bahwa sejumlah sumber dapat dimaksimalkan dan tidak semata-mata hanya dari pajak restoran dan hotel saja, namun ada sejumlah potensi seperti, dipelabuhan, sumber daya kelautan, (jumlah ikan yang dibawa ke Tanjung Pinang dan daerah lainnya, terus pajak makan minum di perusahaan Migas, listrik, dan sumber-sumber lainnya.
"Ini mesti ditelusuri secara masif, karena apabila dimaksimalkan dapat menjadi potensi segar dalam peningkatan PAD yang menjadi salah satu ornamen dalam pendapatan APBD Anambas kedepan,"tuturnya
Sejatinya ungkap Suami Kustiorini, saat ini sumber daya yang ada masih belum termaksimalkan, bahkan masih termarjinal dan belum muncul ke permukaan. Maka dari tugas bersama untuk membuka jalan agar ini menjadi sumber pendapatan.
Saat ini kata Raja Bayu, sumber-sumber pendapatan masih minim, masih perlu ekplorasi untuk membangkitkannya, dan itu adalah tugas bersama bukan eksekutif namun legislatif juga punya tanggung jawab.
Bukan hanya itu tambah Raja, potensi Dana Bagi Hasil (DBH) yang saat ini terus menurun dari tahun ke tahun juga mesti menjadi perhatian, jangan dibiarkan sehingga akan mempengaruhi nilai APBD Anambas.
"Kita tidak ingin ini hanya menjadi narasi-narasi yang akhirnya akan menimbulkan dinamika baru dilapangan, sehingga nanti menjadi diksi yang akan merusak sistem yang sedang dibangun. Ayo bersama-sama menyelesaikan PR yang menjadi tugas dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan"imbuhnya. (002)
Tulis Komentar