TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Seorang siswi SMP di Kecamatan Maro Sebo Ulu, Kabupaten Batanghari, Jambi tewas setelah terlibat perkelahian dengan sesama siswi di sekolahnya.
Korban berinisial NT (14) tersebut meninggal dunia setelah berkelahi dengan teman sekelasnya berinisial SI (14).
Korban meninggal dunia setelah sebelumnya pingsan seusai berkelahi.
Upaya pihak sekolah membawa korban ke puskesmas tak membuahkan hasil.
Petugas puskesmas yang melakukan pemeriksaan mendapati korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Sementara pelaku pun langsung diamankan ke kantor polisi terdekat untuk proses penyidikan lebih lanjut.
Dikutip dari Kompas.com, perkelahian antara SI dan NT terjadi pada Jumat (19/8/2022) pagi.
Perkelahian itu merupakan lanjutan cekcok keduanya yang terjadi pada Kamis (18/8/2022) siang.
Awalnya pelaku, korban, dan beberapa teman sekelasnya sedang duduk di depan kelas.
Saat itu, korban NT bertanya kepada SI.
"Coi, kalau ada cowok di warung kamu serobot atau tidak?," tanyanya.
SI menjawab "Tidak".
Tiba-tiba, korban NT mengungkapkan kekesalannya kepada SI karena disebut hamil.
"Tangan aku gatal mau menjambak rambutmu karena dari kelas 8, kamu mengatakan aku hamil," kata NT saat itu.
"Aku tidak pernah berkata begitu," jawab SI.
Percakapan itu berakhir karena lonceng pulang sekolah.
Saat hendak keluar kelas, NT menyerang SI dan meninggalkan luka cakaran di lengan atas siku sebelah kiri.
Perseteruan kedua siswi kelas 9 tersebut ternyata berlanjut pada Jumat (19/8/2022) pagi.
Saat SI sampai di sekolah, korban dan sejumlah rekannya sudah berada di dalam kelas.
SI kemudian mendekati rekannya untuk membicarakan tentang absen yasinan sekolah.
Saat itu NT langsung mendatangi SI dengan maksud menanyakan maksud pelaku bicara soal absensi yasinan sekolah.
"Apa maksud kamu," kata NT sembari menyerang SI.
Perkelahian pun tak dapat terhindarkan, karena SI juga menjambak rambut NT.
Korban terdorong sampai ke pinggir ruangan kelas dan jatuh ke lantai dengan posisi telentang.
Meskipun NT terjatuh telentang, SI masih menjambak dan menginjak tubuh korban sambil mengatakan kesabarannya habis.
Tak berapa lama kemudian, dua guru bernama Reza dan Widia datang melerai, lalu membawa pelaku dan korban ke ruangan terpisah.
Pelaku dibawa ke ruang kepala sekolah untuk dintrogasi sedangkan korban masih di ruang kelas.
Ketika giliran NT dipanggil kepala sekolah, belum sempat mengatakan sesuatu korban pingsan.
Pihak sekolah pun membawa NT ke puskesmas pembantu (Pustu) terdekat untuk mendapatkan perawatan.
"Setelah diperiksa bidan, korban rupanya sudah meninggal dunia," kata Hasan.
Untuk saat ini, pelaku sudah diamankan di Mapolsek Maro Sebo Ulu, untuk diperiksa lebih lanjut.
Kapolres Batanghari AKBP M Hasan mengatakan korban sempat dibawa ke puskesmas sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.
"Korban meninggal setelah terjadi perkelahian dan sempat dibawa ke puskesmas," kata Kapolres Batanghari, M Hasan, Jumat malam (19/8/2022).
Ia mengatakan polisi telah memeriksa 7 orang saksi yang merupakan teman-teman sekelas pelaku dan korban.
Dari keterangan yang didapat saksi, Hasan menerangkan, kedua siswi SMP ini awalnya ribut karena membicarakan perihal cowok.
Dari percakapan itu, kemudian korban mengungkapkan kekesalannya kepada pelaku karena disebut hamil sejak kelas
"Perkelahian terjadi di dalam kelas sekitar pukul 07.30 WIB, pada Jumat (19/8/2022)," kata Hasan. (tm)
Tulis Komentar