Hasil itu diperoleh berdasarkan survei Charta Politika dengan metode wawancara tatap muka terhadap 1.200 responden di seluruh wilayah tingkat kelurahan atau desa pada 25 Mei hingga 2 Juni. Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error 2,83 persen.
Dari hasil itu, 28,8 persen masyarakat di wilayah Sumatera menyatakan memilih Anies. Di bawah Anies, mengikuti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Anies 28,8 persen, Ganjar 21,6 persen, Prabowo 25,6 persen," demikian dikutip dari dokumen hasil survei Charta Politika yang diterima CNNIndonesia.com, Senin (13/6).
Tingkat keterpilihan Anies juga menjadi yang tertinggi di wilayah DKI Jakarta dan Banten, yaitu di 38 persen.
Sementara itu, Prabowo unggul di wilayah Jawa Barat (Jabar) dengan 33,3 persen, Kalimantan dengan 40 persen, serta Sulawesi 37,6 persen.
Sedangkan, Ganjar unggul di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan 69,5 persen, Jawa Timur (Jatim) dengan 35,3 persen, serta Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan 48,3 persen.
Terkait elektabilitas, Ganjar berada di peringkat pertama dengan 36,5 persen, diikuti Prabowo dengan 26,7 persen, serta Anies 24,9 persen.
Sebelumnya, hasil survei Poltracking Indonesia menyatakan pasangan Ganjar dan Menteri BUMN Erick Thohir memiliki elektabilitas sebagai capres-cawapres paling tinggi dibanding pasangan lainnya.
Berdasarkan hasil survei, Ganjar-Erick memiliki elektabilitas 27,6 persen. Mengungguli Prabowo Subianto-Puan Maharani dengan elektabilitas sebesar 20,7 persen.
"Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono 17,9 persen," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda di Hotel Bidakara Grand Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (9/6).
Pada April lalu, hasil survei Indikator Politik Indonesia menyatakan Ganjar berada di puncak elektabilitas dengan raihan suara 26,7 persen.
Elektabilitas politikus PDIP itu terus menunjukkan tren kenaikan dalam tiga survei terakhir. Pada Desember 2021, elektabilitas Ganjar 20,8 persen, lalu naik menjadi 22,4 persen pada Februari 2022. (tm)
Tulis Komentar