Ternyata Naik Pesawat di Papua Harus Timbang Badan, Ini Alasannya

Bandara di Sentani, Papua

TRANSKEPRI.COM.PAPUA- Ada yang unik jika traveler naik pesawat ke Papua. Semua penumpangnya harus timbang badan dulu. Ini alasannya.

Seluruh maskapai yang melayani penerbangan perintis di pedalaman Papua selalu menerapkan timbang badan bagi penumpang dan bagasi. Menimbang badan penumpang saat check-in keberangkatan sebagai bagian dari keselamatan penerbangan.

Setelah check in, para penumpang dipersilahkan untuk menimbang diri dan juga barang yang dibawa, hal ini untuk menjaga agar muatan pesawat tidak overweight. Tujuan lainnya untuk mengukur batas maksimal kapasitas pesawat, serta untuk penghitungan distribusi beban di pesawat.

Penempatan penumpang dalam pesawat juga diatur agar distribusi beban masih dalam jarak layak saat penghitungan weight dan balancing. Selain itu maksimum bobot muatan sangat berkaitan dengan panjang landasan dan take off serta landing pesawat.

Pesawat perintis di Papua lebih mengutamakan mengangkut penumpang terlebih dahulu jika terjadi kelebihan muatan. Bagasi yang kelebihan akan diturunkan dan diangkut pada penerbangan selanjutnya.Secara operasional perusahaan, tujuan lainnya untuk efisiensi. Semakin berat beban pesawat, maka semakin banyak menghabiskan bahan bakar.

Pesawat perintis di Papua dioperasikan oleh pilot-pilot senior yang sudah berpengalaman dan memahami kondisi alam Papua.

Maskapai penerbangan perintis yang beroperasi di Papua yaitu Susi Air, Tariku Aviation, Yajasi, MAF, AMA, Advent, Alda Air, Dimonim Air, Rimbun Air, Flying SAS, Aviastar, dan Smart Aviation.

Jenis pesawat perintis di Papua yaitu Cessna Caravan, Twin Otter DHC6, Pilatus Porter PC-6, PAC750, dan Godiak.

Adapun home base pesawat perintis ini di Bandara Biak, Sentani, Nabire, Timika, Wamena dan Merauke. (tm)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar