BATAM

15 Tenaga Medis RSB TNI AD Batam Disuntik Vaksin Covid-19

Para tenaga medis RSB TNI AD Batam saat foto bersama

TRANSKEPRI.COM.BATAM-  15 orang Tim Medis Klinik Pratama Rumah Sakit Bantuan (RSB) 01.08.03 TNI  Angkatan Darat (AD), Batam, di Kesdam 1 Bukit Barisan (BB), dari 32 personilnya sudah melakukan suntik vaksin sinovac, Selasa (27/01/2021) pagi, untuk tahap I (pertama).

Kegiatan yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB hingga ke pukul 11.00 WIB tersebut, terselenggara dengan baik, aman lancar. Sehingga, aturan batas waktu vaksinasi selama 4 jam yang telah ditentukan bisa dilaksanakan dengan baik.

Kepala Klinik Pratama Rumkitban Batam Letnan dua(Letda) Ondri Hartono Piliang CKM mengatakan pelaksanaan kegiatan Vaksinasi Covid 19 di RSB Batam, dilakukan dalam dua tahap. Yaitu, tahap I dan tahap II, sebagaimana diperaturan pemerintah, untuk vaksinasi Covid 19.

"Untuk tahap awal, divaksinasi sebanyak 15 orang. Untuk 15 orangnya lagi, akan dilakukan Tanggal, 9 Februari 2021. Dan 2 orang lainnya, tidak di vaksin. Karena sedang hamil," kata Letda TNI AD Ondri Hartono Piliang CKM, Selasa siang.

Dalam pelaksanaan kegiatan vaksinasi sinovac, terang Ondri, dilakukan dengan menerapkan sistem protokol kesehatan (prokes) penuh, agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal.

"Langkah awal, setiap orang yang akan divaksin harus lolos melalui empat pos, dengan pemeriksaan awal dan skrining sebelum mereka disuntik," sebut Ondri.

"Kemudian ke pos kedua untuk skrining dan anamnase. Di pos ini, semua calon penerima vaksin akan diperiksa secara detail, termasuk ada tidaknya penyakit penyerta (comorbid)," paparnya.

Kemudian, terang Ondri, jika lolos di pos kedua, maka tahapan berikutnya adalah pemberian vaksin corona yang berada di pos tiga. Usai di suntik, penerima vaksin akan menjalani masa observasi selama 40 hingga 50 menit di pos empat. 

"Observasi ini untuk melihat gejala klinis yang muncul setelah pemberian vaksin atau disebut KIPI (Kejadin Ikutan Pasca Imunisasi). Selama masa observasi ini, akan dipantau gejala klinis yang muncul pasca pemberian vaksin. Apabila timbul efek samping dari vaksin berupa gejala klinis akan dimasukkan ke kamar KIPI," sambungnya.

Kepala Klinik Pratama Rumkitban Batam
menjelaskan adapun efek samping yang muncul, atau KIPI tidak membahayakan. Biasanya itu, gejala yang muncul adalah faktor alergi seperti faktor vaksin vaksin lainnya.

"Alhamdulillah, di saat ini semua tenaga medis yang melakukan vaksinasi semua dalam keadaan baik, serta sehat. Yakni, sebagaimana yang kita harapkan," kata Letda TNI CKM Ondri Hartono Piliang.

Namun, pungkasnya, gejala yang ada itu perut saya dan anggota yang lain terasa lapar terus. (wan)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar