Proyek PLTGU ini merupakan bagian dari langkah strategis PLN Batam, anak usaha PT PLN (Persero), untuk memperkuat ketahanan energi dan meningkatkan efisiensi pasokan listrik di wilayah Batam dan Bintan.
Melalui skema IMBT, aset yang dibiayai dapat dialihkan kepada pihak penyewa (lessee) di akhir masa pembiayaan. Model ini juga memastikan tercapainya target kinerja lingkungan yang telah ditetapkan kepada PLN, termasuk peningkatan kapasitas energi terbarukan dan efisiensi operasional.
Maybank Perkuat Komitmen Keuangan Berkelanjutan
Direktur Global Banking Maybank Indonesia, Ricky Antariksa, menjelaskan bahwa penyediaan fasilitas ini menjadi langkah penting bagi Maybank Indonesia dalam memperkuat posisinya di bidang pembiayaan syariah berbasis keberlanjutan.
“Langkah ini melanjutkan rekam jejak kepemimpinan Maybank Group dalam perbankan syariah dan keuangan berkelanjutan. Sejak 2021 hingga semester I 2025, Maybank telah memobilisasi hampir RM140 miliar atau sekitar Rp476 triliun pembiayaan berkelanjutan di seluruh kawasan, melampaui target RM80 miliar untuk tahun 2025,” ungkap Ricky dalam siaran pers, Rabu (5/11/2025).
Ia menambahkan, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadikan energi terbarukan sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi nasional, berkat sumber daya alam yang melimpah dan letak geografis yang strategis. “Maybank siap mendukung transisi energi nasional melalui kekuatan jaringan di 10 pasar utama ASEAN,” ujarnya.
PLN Batam Fokus pada Efisiensi dan Investasi Berkelanjutan
Presiden Direktur PLN Batam, Kwin Fo, menyebutkan bahwa skema IMBT memberikan keuntungan strategis bagi perseroan. Selain tidak menambah beban utang jangka panjang secara langsung, PLN Batam juga memperoleh manfaat dari struktur pembayaran yang fleksibel dan efisiensi dalam penggunaan modal.
Proyek PLTGU Batam 120 MW akan dikembangkan dengan skema EPC (Engineering, Procurement, and Construction), sebagai bagian dari inisiatif PLN Batam memperkuat ketahanan energi dan mendukung pertumbuhan industri di Kepulauan Riau.
Implementasi Strategi “Shariah First”
Pembiayaan sindikasi ini sejalan dengan strategi “Shariah First” yang diusung Maybank Indonesia sejak 2013. Pendekatan ini menjadi pilar utama pertumbuhan berkelanjutan bagi bisnis perbankan syariah Maybank, sekaligus menghadirkan solusi keuangan inovatif dan beretika bagi masyarakat.
“Melalui prinsip syariah yang inklusif dan berorientasi pada keberlanjutan, kami terus berkomitmen menghadirkan pembiayaan yang tidak hanya mendukung ekonomi, tetapi juga menjaga lingkungan dan sosial,” tutup Ricky.
Tulis Komentar