Dari Pangkostrad hingga Gubernur, Edy Rahmayadi Disebut Figur Ideal Menhan RI

Letnan Jenderal TNI (Purn) Edy Rahmayadi. (penkostrad)

TRANSKEPRI.COM.BATAM- Nama Letnan Jenderal TNI (Purn) Edy Rahmayadi turut mengemuka dalam bursa calon Menteri Pertahanan (Menhan) pasca perombakan Kabinet Merah Putih jilid II. Banyak kalangan menilai, pengalaman panjang Edy dalam dunia militer hingga pemerintahan sipil membuatnya layak menempati posisi strategis tersebut.

KETUA Wanhat FKPPI Kepri, Syamsul Paloh bersama Letjen TNI (Purn) Edy Rahmayadi saat menjabat Gubernur Sumut. (ist)

Ketua Dewan Penasihat (Wanhat) Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI) Provinsi Kepulauan Riau, Syamsul Paloh, menyebut Edy sebagai figur yang punya paket lengkap untuk memperkuat pertahanan negara di era pemerintahan Prabowo-Gibran.

“Edy Rahmayadi adalah sosok prajurit sejati. Ia meniti karier dari bawah hingga menjadi Pangkostrad, pernah memimpin PSSI, dan memimpin Sumatera Utara sebagai gubernur. Itu membuktikan kapasitasnya tidak hanya di bidang militer, tapi juga dalam mengelola pemerintahan sipil,” ujar Syamsul yang juga merupakan Ketua Ormas Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT) Provinsi Kepri.

SYAMSUL Paloh bersama Edy Rahmayadi saat menjabat Pangkostrad. (ist)

Syamsul menambahkan, Edy memiliki nilai lebih karena tidak terikat partai politik. “Beliau dikenal tegas, disiplin, berintegritas, dan loyal kepada Presiden. Kualitas ini yang dibutuhkan untuk kursi Menteri Pertahanan,” tegasnya.

Dikatakan Syamsul, Rekam jejak Edy Rahmayadi memang berbicara banyak. Ia pernah menjabat sebagai Dandim 0316 Batam, Kasrem 031/Wira Bima Riau, Danrem 174/Anim Ti Waninggap di Papua, hingga Panglima Divisi Infanteri 1 Kostrad. Kariernya mencapai puncak ketika dipercaya menjadi Panglima Kostrad (2015–2018). Selepas itu, Edy didaulat rakyat Sumatera Utara menjadi gubernur (2018–2023).

Jejak penugasan Edy membentang dari ujung barat Indonesia hingga timur. Ia pernah menjaga perbatasan Batam–Singapura–Malaysia saat menjabat Dandim, sekaligus mengawal garis batas dengan Papua Nugini ketika menjadi Danrem di Merauke. Itu menjadikan dirinya sosok yang memahami secara utuh tantangan pertahanan di berbagai medan Nusantara.

“Indonesia butuh pemimpin pertahanan yang paham medan, strategi, sekaligus politik kebangsaan. Edy Rahmayadi memenuhi syarat itu. Saya yakin beliau mampu bersinergi dengan Presiden dan jajaran TNI untuk memperkuat sistem pertahanan negara,” ucap Syamsul.

Syamsul menegaskan, sebagai pemimpin militer, baik saat aktif maupun sudah purnawirawan, Edy dikenal dekat dengan prajurit di lapangan, hingga menjadikannya figur yang kerap disapa dan disebut sebagai Ayah bagi Prajurit. (san)


 


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar