TRANSKEPRI.COM.BATAM- Kericuhan antara masyarakat Rempang, Galang, Batam dengan tim terpadu yang terdiri dari TNI, Polri dan juga Satpol PP akhirnya tidak dapat dihindari. Sejumlah aparat gabungan mulai melakukan tindakan represif di Rempang Galang, Batam, pada Kamis (07/09).
Ratusan Aparat berusaha menerobos barisan massa yang mengatasnamakan warga Rempang Galang.
Dari rekaman video yang beredar di sosial media, bentrokan pun tak dapat dielakkan. Massa berusaha melempari Aparat dengan menggunakan batu.
Bahkan, tidak hanya itu, namun diketahui, ada juga aksi lempar-lemparan antara warga dengan petugas keamanan. Terlihat juga warga setempat mengerumuni lokasi tersebut.
Sementara, pihak Kepolisian yang berada di lokasi tersebut juga terus melakukan upaya pencegahan terhadap aksi warga.
"Ada pelemparan batu antara petugas sama masyarakat. Ada juga yang korban luka juga tadi," demikian suara seorang warga dalam video yang beredar.
Seorang warga juga terkena gas air mata. Dalam beberapa pekan terakhir, BP Batam dan Pemerintah terkait masih gagal melakukan pengukuran dan mematok lahan yang akan digunakan untuk investasi di Pulau Rempang dan Galang.
Mereka mendapat hambatan dari warga yang enggan rumahnya direlokasi. Rencananya ribuan warga akan direlokasi dari lokasi yang terkena proyek strategis nasional di Pulau tersebut.
Warga akan dipindahkan dan dibangunkan rumah serta direlokasi ke sebuah lokasi di Si Jantung dan dibuatkan rumah permanen, serta diberi lahan. Hanya saja negosiasi tersebut buntu karena warga setempat masih keberatan atas rencana tersebut. (adri)
[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]
Tulis Komentar