Direktur Riset dan Kajian LSP Indra Nuryadin menjelaskan PDI Perjuangan mencatat elektabilitas sebesar 22,1 persen.
Kemudian, disusul oleh Gerindra dengan 19,3 persen, Demokrat 8,1 persen, Golkar 7,8 persen, PKB 7,1 persen, PKS 5,6 persen, dan NasDem 3,9 persen.
"Perindo dengan 3,3 persen untuk sementara masih dapat melewati elektabilitas PPP dan PAN," kata Indra Nuryadin dalam pemaparan secara daring, Sabtu (15/10).
Terkait NasDem, paparnya, temuan survei sementara mencatat bahwa pasca deklarasi Anies Baswedan sebagai calon presiden cenderung tidak memberi efek elektoral bagi partai itu.
"Justru ada kecenderungan pemilih NasDem hengkang dari NasDem mengikuti gelombang arus mundur para pengurus NasDem Pusat, dan beberapa provinsi dan kab/kota. Pendukung Anies pun menolak pencapresannya oleh NasDem," jelas Indra.
Survei ini dilakukan pada periode 1 hingga 10 Oktober 2022 dengan jumlah dan sebaran sampel 1.230 sampel dan tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Kriteria sampel sendiri berusia 17 tahun ke atas atau sudah pernah menikah.
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung memakai kuesioner, spot check 10 persen dari sampel, margin of error +/- 2,8 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sementara itu, survei nasional Litbang Kompas mencatat sebanyak 49,5 persen responden menilai deklarasi Anies sebagai calon presiden (capres) 2024 yang diusung NasDem turut menaikkan elektabilitas partai itu jelang Pemilu 2024
Survei itu dilakukan terhadap 508 responden dari 34 provinsi di Indonesia pada 4-6 Oktober 2022.
Sampel ditentukan secara acak dari responden panel Litbang Kompas sesuai proporsi jumlah penduduk di tiap provinsi, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Dari hasil survei, Litbang Kompas menyimpulkan NasDem bakal memperoleh suara lebih banyak usai partai itu mendeklarasikan Anies sebagai capres pada 3 Oktober lalu.
"(Sebanyak) 49,5 persen yakin suara NasDem akan naik," tulis hasil survei tersebut yang diakses pada Senin (10/10). **
Tulis Komentar