Pemkab Anambas Didesak Fokus Bangun RSUD Representatif

Anggota DPRD Anambas, Fachri Hidayat

TRANSKEPRI.COM.ANAMBAS- Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) didesak untuk fokus membangun   Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang representatif  hingga mampu meminimalisir pasien sakit  dirujuk ke Tanjung Pinang, Batam ataupun Jakarta.

Fachri Hidayat Anggota Komisi I DPRD KKA mengatakan, semestinya ada didaerah Anambas yang secara geografis rentang kendalinya jauh, sehingga harus ada RSUD yang benar-benar mampu memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. 

Saat ini ungkap Politisi Partai besutan Surya Paloh,  memang sudah terdapat tiga Rumah Sakit yakni  Rumah Sakit Palmatak,  RSUD Tarempa dan Rumah Sakit Jemaja. Belum lagi terdapat 7 Puskemas dan Postu.

"Namun hal ini masih belum dapat memberikan pelayanan  kepada masyarakat secara maksimal, bahkan bukan hanya yang sakitnya berat namun yang ringan saja harus dirujuk,"Ujar Fachri, Senin (30/8/2022).

Parahnya lagi sampai Politisi yang acap ditemui warga mengeluh tentang kesehatan, kekecewaan semakin besar  dengan  tidak fokusnya Pemerintah menangani masalah kesehatan, dengan penduduk yang hanya 47 ribu, tiga rumah sakit benar- belum maksimal memberikan pelayanan, karena ada tiga rumah sakit ini pemicu ketidak fokusan.

Secara garis besar jika ditela'ah dengan baik lanjut Dayat panggilan akrabnya, dengan banyaknya rumah sakit tersebut tentu dapat memberikan pelayanan maksimal, tapi karena tidak fokus itulah maka masih ada layanan kepada masyarakat yang tercecer.

Tentunya kata dia,  jawaban masih lemahnya dari pelayanan ini adalah hadirnya RSUD yang mampu memberikan pelayanan terbaik,  baik itu SDM maupun sarana dan prasarana penunjang sebagai ornamen yang menjadi satu kesatuan dalam pelayanan kesehatan,  sehingga merdeka kesehatan dapat terjadi di Anambas.

Pihaknya tidak ingin pelayanan kesehatan yang tidak maksimal itu terus menjadi klise yang terjadi setiap tahun dengan kurangnya dokter, obat-obatan, oksigen dan lainnya.

"Jangan sampai orang yang sakit itu bukan sembuh malah tambah parah, karena di rumah sakit atau puskemas sarprasnya tidak memadai. Ini merupakan hajat hidup orang, nyawa yang dipertaruhkan,"ungkapnya. 

Dengan adanya RSUD yang benar-benar layak dengan akreditasi dan tipe yang baik, tentu pelayanan akan dapat difokuskan dalam satu titik, yang mampu berikan pelayanan kesehatan secara terstruktur dan masif kepada masyarakat. 

"Bukannya kami impulsif terhadap hal ini, namun jika tidak benar-benar diperjuangkan   maka yang rugi itu adalah masyarakatxtegasnya. 

Meski demikian Ia mengakui, hingga saat ini untuk pelayanan kepada Sumber Daya Manusia (SDM) cukup maksimal, namun minimnya sarana dan prasarana membuat hal itu berjalan dengan tidak maksimal. 

"Karena akan sangat besar apabila ini tidak fokus, hingga terjadilah persoalan seperti saat ini,"katanya. 

Untuk itu dia menyarankan,  kepada pemerintah daerah untuk membangun RSUD yang benar-benar baik, sehingga rujukan pasien tidak perlu dilakukan lagi. 

"Kasian pasien yang rujukan, dibawa dengan Ferry, ape tidak makin sakit apabila ombak kencang dan lain sebagainya, ini yang harus di pikirkan dengan benar,"sesalnya

Apalagi tambah legislator asal Dapil I itu, kesehatan merupakan hal yang diutamakan dalam visi dan misi pemerintah, bukan hanya daerah namun provinsi dan pusat. Bahkan diundangkan harus 10 persen APBD itu untuk pelayanan kesehatan. 

Sejatinya sambung dia, dengan gelontoran dana yang  cukup besar menjadi suatu kebaikan dalam hal pelayanan kesehatan. 

"Kami berharap pemerintah dapat tetap fokus akan hal ini sehingga masyarakat nyaman menikmati arti sebuah pemekaran."imbuhnya. (002)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar