Para jamaah haji yang sudah merampungkan rangkaian ibadahnya akan kembali pulang ke daerah masing-masing. Salah satu yang turut dibawa sebagai oleh-oleh adalah air zamzam.
Dilansir dari situs resmi Universitas Pakuan (13/7) air zamzam merupakan air yang berasal dari sumur di kawasan Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Sumur zamzam terletak 11 meter dari Ka'bah.
Dalam bahasa Arab, zamzam artinya banyak atau melimpah ruah. Pengertian ini sesuai dengan kondisi air zamzam yang tak pernah kering meski telah dimanfaatkan selama ribuan tahun.
Sejarah air zamzam
Dikutip dari buku Sejarah Ibadah oleh Syahruddin El-Fikri (13/7) air zamzam pertama kali muncul sekitar 4000 tahun yang lalu di bawah kaki Nabi Ismail AS, putra dari istri kedua Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar. Air ini keluar dari tanah setelah Siti Hajar berlari tujuh kali antara bukit Safa dan Marwa untuk mencari air guna menyelamatkan anaknya yang kehausan.
Sejak saat itu, air zamzam dianggap diberkahi dan disucikan. Dokumen sejarah menunjukkan, zaman itu diperkirakan tahun 1910 SM sehingga jika disesuaikan dengan kalender Hijriah, air zamzam telah ada selama lebih dari 4.000 tahun.
Dibangun pompa di sumur zamzam
Pada tahun 1953, dibangunlah pompa air di sumur zamzam. Pompa ini menyalurkan air dari sumur ke bak penampungan air dan di antaranya juga ke keran-keran yang ada di sekitar sumur zamzam.
Dengan meningkatnya jumlah pengunjung yang datang untuk umrah dan haji, maka kebutuhan air zamzam juga meningkat pesat. Saat ini pompa sumur zamzam sudah beroperasi secara modern.
Ada bangunan yang dilengkapi keran untuk mengeluarkan air zamzam. Air ini biasa dimanfaatkan sebagai air minum para jamaah.
Dilansir dari CNBC (13/7) kini ada pompa listrik yang dapat menyedot hingga 18,5 liter air per detik. Pada musim haji 2022 ini ada staf Masjidil Haram yang membagikan air zamzam ke jamaah. Bahkan baru-baru ini Masjidil Haram mulai melakukan uji coba penggunaan robot pintar yang mendistribusikan botol-botol berisi air zamzam ke jamaah masjid. Sekali jalan, robot tersebut bisa membawa 30 botol.
Sumur zamzam tidak pernah kering
Meskipun air zamzam sudah dipompa dan dimanfaatkan selama ribuan tahun, tetapi airnya tidak pernah kering. Para ahli hidrogeologi tergelitik untuk meneliti lebih lanjut tentang keanehan sumur Zamzam. Dengan jarak yang relatif jauh dari laut, dari mana sumber air begitu cepat berkumpul kembali di sumur zamzam?
Dilansir dari Egypt Today, Abbas Sharaqi, Profesor Geologi dan Sumber Daya Air di African Research Institute mengatakan, air di sumur zamzam tidak pernah kering karena terhubung dengan air tanah terbarukan.
"Tidak adanya penipisan dalam geologi berarti bahwa ia adalah air yang dapat diperbarui. Air tanah bisa diperbarui, seperti di sumur zamzam," kata Profesor Sharaqi.
Profesor Sharaqi menjelaskan, air zamzam merupakan air terbarukan yang sumbernya adalah hujan di Kota Makkah.
Makkah merupakan daerah pegunungan dan salah satu lembahnya menampung air untuk sumur zamzam di dataran rendah.
Lebih lanjut Profesor Sharaqi juga menyebutkan terdapat 14 meter endapan sungai yang terbentuk dari air hujan di pegunungan yang jatuh ke dataran rendah dan berubah menjadi sedimen. Proses ini membutuhkan waktu jutaan tahun untuk membuat sumur zamzam yang panjangnya mencapai 14 meter.
Di bagian paling bawah terdapat kumpulan bebatuan yang menjadikan total kedalaman sumur zamzam mencapai 35 meter.
"Air di sumur zamzam digunakan sebagai air minum jamaah dan tidak digunakan untuk pertanian," ujarnya.
"Sumur zamzam telah digunakan selama 4.000 tahun, ini membuat kami berpikir bahwa jika tidak ada hujan di Arab Saudi, mungkin airnya akan habis. Namun, mengingat kondisi iklim yang stabil dan tidak berubah, sumur bisa terus ada," jelas Profesor Sharaqi. (tm)
Tulis Komentar