MUI Batam Bersama Polda Kepri Gelar In House Training Mubaligh PMB

Ustad Das'ad Latif, Ketua MUI Batam, KH Luqman Rifa'i bersama sejumlah tokoh agama Batam saat kegiatan in house training mubaligh PMB

TRANSKEPRI.COM.BATAM- Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonwsia (MUI) Kota Batam bekerjasama dengan Polda Kepri menggelar In HouseTraining Mubaligh, Rabu (19/01/22). Acara yang digelar di PIH Hotel Batam Center ini didukung penuh oleh DPRD Kota Batam dan Persatuan Mubaligh Batam (PMB). 

Ustadz kondang Das’ad Latif menjadi pembicara utama dalam kegiatan  yang diikuti oleh 150 mubaligh ini. Dalam kesempatan tersebut,  Das'ad memberikan motivasi kepada para mubaligh. Menurutnya, tak ada Negara di dunia yang sebebas Indonesia dalam beragama. Maka dari itu katanya penting mencintai Indonesia melalui dakwah-dakwah yang membangun. 

Latif mengatakan, pelatihan ini sangatlah penting untuk dilaksanakan. Sebab, di samping memperdalam ilmu, diharapkan para da’i dan mubaligh dapat menyampaikan dakwahnya serta dapat merubah kondisi umat sesuai tujuan dakwah. 

Sementara itu, Ketua MUI Kota Batam KH. Luqman Rifa'i menegaskan pentingnya para mubaligh untuk menyebarkan ajaran islam wasathiyah (moderat). "Pemahaman Islam yang wasath (moderat) adalah pemahaman islam sesuai dengan yang diajarkan dalam Al-Qur’an dan Hadits Nabi itu sendiri. Yakni, ajaran Islam yang tidak bersifat ifrath (liberal) maupun tafrith (ekstrem). Islam wasathiyah memiliki karakteristik moderat, seimbang, toleran, lurus,  dinamis, ada skala prioritas dan berperadaban," tegasnya.

Sedangkan Ketua DPRD Kota Batam Nuryanto menitipkan pentingnya para mubaligh menjaga 4 konsensus bersama dalam kehidupan  berbangsa yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dam Bhineka Tungga Ika.

"Mubaligh dengan nilai-nilai kebangsaan harus bisa menjaga persaudaraan, persatuan dan kesatuan bangsa," imbuhnya 

Di kesempatan yang sama, Ketum PMB Batam Suyono  berharap kepada semua mubaligh dalam menjalankan tugasnya untuk memperhatikan metode dan teknik dakwah yang rahmatan lil Alamin. Seperti komunikasi yang lemah lembut (qaulan layyina), komunikasi yang tegas (qaulan sadida) dan komunikasi yang mudah (qaulan maisura). (tm)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar