Pakar Telematika Ini Sebut Video Syur Mirip Nagita Bukan Editan

Heboh video syur mirip artis Nagita Slavina

TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Dalam sepekan ini publik dihebohkan dengan beredarnya video tak pantas mirip artis cantik Nagita Slavina atau Gigi.

Saking jadi sorotan, Pakar Telematika KRMT Roy Suryo ikut memberi pandangan soal viralnya video syur mirip Gigi.

Dari hasil amatannya, Roy mengatakan jika video tersebut bukan editan alias asli. Akan tetapi, apakah itu Gigi atau istrinya Raffi Ahmad, Roy mengatakan biarlah polisi yang menangani.

Hal itu diungkap Roy Suryo melalui unggahan di Twitter @KRMTRoySuryo2 pada Sabtu, 15 Januari 2022.

Dia menjelaskan, video syur berdurasi 61 detik tersebut tidak ditemukan adanya hasil editan.

Lebih dari itu, mantan Menteri Pemuda Olahraga ini juga mengatakan jika video tersebut mirip.

Ketika ada sanggahan yang datang dari publik jika video itu editan atau rekayasa, Roy Suryo tegas mengatakan rekaman tersebut asli.

"Saya katakan juga mirip, tapi ini banyak yang mengatakan itu rekayasa. Itu fotonya tempelan dan kemudian diedit dan sebagainya," kata Roy Suryo menjelaskan.

Roy Suryo kembali menegaskan jika video syur yang viral tersebut benar alias asli.

Dalam menelaah video tersebut, Roy Suryo mengatakan jika ada tato di bagian tubuh tertentu yang tampak dalam video.

"Saya jelas katakan itu bukan rekayasa, ini video benar, benar ada orang seperti itu dengan tato di bagian tubuhnya seperti itu," kata Roy Suryo.

Meski dia yakin video yang viral itu asli, akan tetapi Roy Suryo mengaku bisa saja itu buka Nagita istri Raffi Ahmad.

"Apakah dia adalah Nagita Slavina? Nah itu biarkan nanti polisi yang nanti melidiknya," ucap mantan petinggi Partai Demokrat tersebut.

Dengan kondisi seperti itu, Roy Suryo mengatakan polisi sebaiknya memburu orang yang mengunggah video tersebut.

Roy Suryo jika pengunggah atau penyebarnya bisa tertangkap, diharapkan akan ditemukan fakta baru soal siapa wanita yang disebut-sebut mirip Gigi.

"Iya kan, mengedarkan video semacam ini memang ada hukumnya di Indonesia. Bukan yang melakukan, tapi pengedarnya, yang mendistribusikan atau yang merekayasa dengan misalnya mendubbing. Mendubbing itu sudah menyamarkan keasliannya," kata Roy Suryo menjelaskan. (tm)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar