Ini Cara Jitu Selamat dari Gigitan Ular Menurut Pawang

Dr Christina Zdenek, sebagai peneliti ular, pernah digigit ular paling berbisa di Australia. Foto/ABC.

TRANSKEPRI.COM, AUSTRALIA - Pawang ular ternama dan Zoologist dari Australia Dr Christina Zdenek memberikan panduan agar tidak tewas apabila digigit ular beracun . Peneliti dari University of Queensland itu tidak sekadar memberikan tips berdasarkan pengetahuan.

Dia bersama suaminya, Chris Hay justru telah mempraktekkannya. Sebagai pawang ular, keduanya mau tidak mau pernah kena gigit ular. "Saya pernah sekali kena gigit ular Dugite yang paling mematikan karena bisa yang sangat berbahaya. Suami saya bahkan pernah tiga hari koma karena digigit ular," kenang Dr Christina Zdenek.

Keduanya beruntung bisa selamat dari gigitan ular berbahaya itu. Sebagai peneliti dan pawang ular mereka cukup tahu banyak informasi bagaimana caranya selamat atau tidak tewas setelah digigit ular.

Dikutip ABC, Dr Christina Zdenek mengatakan saat ini dengan pesatnya ilmu kesehatan dan medis telah ditemukan banyak obat anti-bisa ular. Seharusnya banyak orang akan selamat dengan menggunakan anti-bisa ular yang tersedia di rumah sakit.
Hanya saja banyak orang cenderung melakukan penanganan yang salah selama korban gigitan ular belum mendapatkan penanganan medis yang memadai. Dia mengatakan banyak orang cenderung panik begitu digigit ular.

Dia bercerita masyarakat lokal Australia terutama di kawasan Queensland, bisa selamat dari gigitan ular dengan tidak bergerak sama sekali. "Mereka yang digigit ular ditaruh di sebuah pohon dan sama sekali tidak bergerak selama 5 hari. Seluruh kebutuhan orang itu dipenuhi oleh orang-orang sekitarnya," ucapnya.

Agar racun atau bisa ular tidak cepat menyerang, korban gigitan ular harus tidak bergerak sama sekali. Jangan sekali pun menggerakkan otot karena hal itu akan membuat racun atau bisa ular mulai menyerang seluruh tubuh. "Kemudian, bungkus anggota tubuh yang terkena gigitan ular dengan perban kompresi. Seperti yang Anda lakukan untuk pergelangan kaki/pergelangan tangan yang terkilir," jelasnya.
Menurutnya tindakan itu setidaknya bisa memperlambat gerak racun hingga 6-10 jam. Jadi korban gigitan ular masih punya banyak waktu untuk mendapatkan penanganan medis yang memadai. Setelahnya korban gigitan memang harus masuk ke rumah sakit untuk mendapatkan anti-bisa ular.

"Perlu ditekankan, begitu sampai ke rumah sakit peringatkan para perawat agar tidak langsung melepas perban kompresi yang ada di bagian tubuh yang terkena gigitan ular," jelasnya.

Dia mengatakan melepas perban dengan cepat seperti membuka pintu air untuk racun. Akibatnya, tubuh korban akan mengalami syok. "Perban harus dilepas perlahan selama satu jam, dalam beberapa bagian, mulai dari atas ke bawah," terangnya.
(net)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar