Ismail Sabri Yaakob Ditunjuk Menjadi PM Malaysia, Ini Sosoknya

Ismail Sabri Yaakob

TRANSKEPRI.COM.KUALALUMPUR- Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah telah memilih perdana menteri yang akan memimpin negara itu. Seperti apa sosok dari Ismail Sabri Yaakob ini.

Dato Seri Ismail Sabri bin Yaakob adalah Wakil Perdana Menteri Malaysia di masa kepemimpinan Muhyiddin Yassin. Dia menjabat wakil perdana menteri merangkap menteri pertahanan.

Ismail Sabri adalah salah satu dari sedikit anggota UMNO yang bertahan di kabinet pimpinan Muhyiddin Yassin. Dia menjadi kuda hitam dalam perpolitikan Malaysia saat ini.

Muhyiddin menunjuknya sebagai wakil untuk menangani masalah pandemi covid-19 di Negeri Jiran. Tetapi dia akhirnya memenangkan dukungan dari partainya UMNO.

Sejak berkarier politik di UMNO, Ismail menjadi anggota parlemen dimulai pada 2004 mewakili Bera, Pahang. Hingga 2018, angka dukungannya selalu menang. Rata-rata dia memenangkan di atas 50 persen suara. Kecuali pada 2018, Ismail Sabri mendapatkan 43,89 persen namun tetap memenangkan kursi parlemen.

Seperti diketahui, dia masih tetap mendukung Muhyiddin Yassin, meskipun di saat bersamaan UMNO sudah menarik dukungannya. Sedangkan beberapa menteri kabinet yang terkait dengan UMNO sudah memutuskan untuk mundur.

Karier

Ismail Sabri memulai karirnya sebagai pengacara ada 1985, kemudian Ia diangkat sebagai Anggota Dewan Distrik Temerloh pada 1987 dan Anggota Dewan Kota Temerloh pada 1996. Pada 1995, ia diangkat sebagai Sekretaris Politik Menteri Kebudayaan, Seni, dan Pariwisata, Sabaruddin Chik.

Tidak hanya itu, ia juga pernah menjabat sebagai Board Member of the Board of Pahang Tenggara (DARA) pada 1995 serta Tourism Malaysia di tahun yang sama. Sebelum terjun ke dunia politik, ia menjabat sebagai Ketua Kompleks Olahraga Nasional.

Halaman Selanjutnya

Kemudian dia memasuki dunia politik sebagai anggota komite UMNO di Temerloh dan lanjut diangkat sebagai Kepala Penerangan UMNO Temerloh pada 1988. Aktif di UMNO membuatnya terpilih sebagai Ketua Gerakan Pemuda Temerloh. Dilanjut sebagai Wakil Ketua Cabang pada 2001 dan Ketua UMNO Cabang Temerloh di 2004.

Bintangnya makin bersinar di 2008 ketika berhasil memenangkan dukungan koalisi Barisan Nasional dan memenangkan kursi parlemen mewakili Bera, negara bagian Pahang. Kemudian berbagai posisi menteri kabinet dijabat oleh Ismail Sabri di Kabinet PM Abdullah Badawi, Najib Razak hingga Muhyiddin Yassin.

Menikah dengan Datin Muhaini Zainal Abidin pada 1986, Ismail Sabri memiliki putra bernama Gadaffi Ismail Sabri. Akrab disapa Dafi Sabri, dia dikenal sebagai penyanyi terkenal di Malaysia.

Dafi Sabri bahkan sempat merambah ke Indonesia dan sempat digaet Ahmad Dhani bergabung dengan manajemen Republik Cinta (RCM). Sementara putrinya, Nani Sabri, dikenal sebagai sosialita ternama di Negeri Jiran.

 

Kontroversi

Pada 2015, Ismail Sabri memicu badai protes atas postingan Facebook-nya. Saat itu dia mendesak konsumen Melayu untuk memboikot bisnis kelompok Tionghoa di Malaysia.

Alasan Ismail Sabri sederhana, dia melihat kalangan Tionghoa memonopoli dan mengambil untung yang mendiskriminasi pengusaha pribumi.

Menurutnya etnis Melayu perlu menggunakan kekuatan konsumen untuk mencegah "pencurian keuntungan" oleh etnis Tionghoa Malaysia yang menguasai lebih dari 90 persen ekonomi Malaysia.

 

Penghancur impian Anwar Ibrahim

Munculnya nama Ismail Sabri Yaakob yang diumumkan oleh Sultan Abdullah Ahmad Shah, membuyarkan impian tokoh oposisi Anwar Ibrahim untuk menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia.

Namun pada kenyataannya, Ismail Sabri memiliki dukungan 114 suara di Parlemen. Ini lebih dari cukup untuk memenangkan suara mayoritas yang minimalnya 111 dari 222 kursi di Parlemen Negeri Jiran.

Angka tersebut jauh lebih meyakinkan daripada kubu Anwar yang hanya mengantongi 88 kursi. Dukungan terhadap Pakatan Harapan yang dipimpin Anwar itu berasal dari Partai Keadilan Rakyat (PKR) pimpinan Anwar, Partai Aksi Demokrat (DAP), dan Partai Amanah.

Sementara dukungan penting muncul juga dari mantan PM Mahathir Mohamad yang selama ini menjadi musuh politik Anwar. Putra Mahathir, Mukhriz menegaskan bahwa Partai Pejuang yang dia pimpin memprioritaskan dukungan terhadap Anwar dan mantan Menteri Besar Sabah Shafie Apdal.

Hasil ini jelas membuyarkan mimpi Anwar menjadi Perdana Menteri Malaysia yang sudah berjalan selama 23 tahun. Tetapi Anwar masih memiliki peluang jika maju ke Pemilihan Umum ke-15 Malaysia yang dijadwalkan pada Juli 2023. (tm)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar