Hiii, Paru-paru Pria Ini Dipenuhi Cacing, Ternyata Ini Penyebabnya

Ilustrasi: Scan paru-paru

TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Seorang pria di China memiliki paru-paru yang penuh dengan cacing. Dokter yang menangani pria itu mengatakan, kondisi tersebut dapat disebabkan oleh kebiasaan makan makanan mentah atau minum air yang tidak bersih.

Hasil pemindaian CT scan, menunjukkan infeksi serius berbentuk garis pada paru-paru pria tersebut.

Kasus yang belum lama ini terjadi, bermula ketika seorang warga China yang dikenal dengan nama Wang, pergi ke rumah sakit di Suqian, provinsi Jiangsu di China timur. Dia mengeluh kesulitan bernapas selama beberapa bulan.

Ketika para dokter bertanya tentang kebiasaan makannya, Wang mengatakan bahwa gemar menikmati makanan laut, seperti udang karang dan siput sungai. Selain itu, dia juga mengaku bahwa sebelumnya pernah menelan empedu ular mentah.

Sang pasien kemudian didiagnosis dengan paragonimiasis. Paragonimiasis merupakan kondisi yang disebabkan oleh infeksi parasit yang terdapat pada makanan yang menyerang paru-paru.

Menurut seorang dokter pernapasan, dr. Zhao Haiyan, penyakit ini disebabkan oleh makan makanan laut mentah yang mengandung telur cacing pita atau air yang tidak bersih.

Entah kebetulan atau tidak, kabar tersebut datang bertepatan dengan pandemi COVID-19 yang telah menginfeksi lebih dari tiga juta orang di seluruh dunia. COVID-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang diduga berasal dari kebiasaan mengonsumsi hewan liar.

Dokter Zhong Nanshan, ahli epidemiologi terkemuka Tiongkok, pada bulan Januari lalu mengklaim bahwa pandemi itu mungkin disebabkan oleh kebiasaan memakan tikus atau musang bambu.

Sementara itu, para ahli lain menyebut kelelawar, ular, atau trenggiling sebagai sumber munculnya virus corona. Akibatnya, pada bulan Februari, komite legislatif China melarang semua perdagangan dan konsumsi hewan liar sementara waktu.

Bahkan pemerintah lokal di Beijing telah mengeluarkan undang-undang, dan berjanji akan menghukum siapa pun yang berburu, berdagang, dan memakan hewan liar di seluruh kota. Dua kota lain di China juga telah melarang warganya memakan daging hewan peliharaan.***


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar