Sebut Sang Pencipta dengan 'Elo' Artis Nia Ramadhani Panen Kecaman

Artis, Nia Ramadhani

TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Nia Ramadhani membuat geger jagat media sosial. Dia menyebut Tuhan dengan sebutan yang tak sepantasnya diucapkan.

Begini katanya:

“Tuhan langsung jawab kayaknya. Tuhan enggak mau bikin gue sombong. Coba gue udah setara Ayu Dewi, Luna Maya, dan gue bagus. Pasti gue sombong, pulang-pulang gue senang, ini yang gue mau,” ujar Nia pada sebuah program televisi. Cuplikan videonya diunggah ulang akun gosip @lambenyinyir_official, 9 Februari 2021.

“Terima kasih Tuhan. Elo baik banget, elo ngajarin gue. Bukan ngajarin sih, tapi kayak ngasih tau gue, biar gue enggak sampai sombong,” sambungnya.

Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani) Ustaz Ainul Yaqin pun menyesali narasi yang diucapkan Nia.

Namun menurut dia setiap sesuatu bergantung pada niatnya. Pada apa yang menjadi landasan perbuatan atau ucapan seseorang, niatlah yang sesungguhnya melegitimasi kebenaran hakiki atas apa yang sedang dia lakukan atau kerjakan.

Konteks mengucapkan kata-kata yang tidak sesuai dengan cerminan akhlak karimah terlebih dalam pemaknaan hubungan seorang hamba dengan Tuhan yakni Allah Ta’ala, sebaiknya dihindari atau ditinggalkan, sebab akan banyak mendatangkan banyak penafsiran yang beragam yang cenderung negatif, merugikan dan memojokkan dirinya.

“Terlebih diposisi publik figur, yang harusnya menjadi uswah hasanah, teladan yang baik dan indah dalam kehidupan bersosial,” ujarnya dalam pesan yang diterima Okezone pada Rabu (10/2).

Seorang publik figur, kata dia, akan selalu menjadi sorotan publik, tentang bagaimana dia menyikapi segala hal dalam keseharianya, bahkan persoalan privat yakni sikapnya sebagai seorang hamba kepada Tuhan.

Sangat tidak elok dan pantas didengarkan ungkapan yang cenderung mengecilkan sesuatu yang harusnya dia agungkan, sangat dia junjung dan hormati, sebagai hubungan hamba dan Tuhan, terlebih Allah Ta’ala dzat yang menciptakan dirinya.

“Mungkin dia tidak bermaksud mengecilkan atau menyamakan panggilan kepada tuhan dengan makhluk sesamanya, mungkin terlihat juga bentuk ekspresi yang meledak-ledak karena emosional semata sebab kondisi psikologis artis tersebut didepan kamera,” ujarnya.

Namun alangkah bijak dan indah, ke depan agar berhati-hati dan koreksi diri, lebih intropeksi diri untuk lebih bijak memilih kata. Sehingga kalimat yang lebih pas agar tidak membikin gaduh, atau memicu prasangka yang tidak diinginkan.

“Kasihan kita kalau umat nanti salah presepsi, janganlah umat seakan digiring untuk suudzon, berprasangka buruk. terlebih saya yakin insya Allah dari beliaunya tidak ada niatan seperti demikian.

Dia juga berharap Nia mau memperbaiki atau klarifikasi untuk kemaslahatan bersama.

“Sebenarnya dengan dia memilih padanan kalimat yang indah dan lebih cantik dalam ekspresi curhatnya kepada Allah melalui media sosial, akan malah menjadikan artis tersebut lebih bijak, bahkan berpeluang mendapatkan pahala. Mengapa, sebab mengajarkan bagaimana berhadapan dengan masalah dirinya melalui ungkapan yang indah kepada sang khalik, Allah maha penyayang, Allah maha pemaaf, sepanjang kita beristighfar sebab ketidaksengajaan, atau lost control dan kita beristighfar, insya Allah akan dimaafkan Allah,” bebernya.

Semetara netizen yang saleh dan saleha dan baik juga harus ikut memberikan maaf, sebagai pembelajaran bersama tentang pentingnya etika dalam bermedia sosial dan etika hubungan antara hamba dan Allah Ta’ala.***


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar