BATAM

Dirjen KKP melalui BPBL Batam Beri Bantuan 7 Yayasan Pendidikan

Tujuh yayasan pendidikan terima bantuan dari Dirjen KKP

TRANSKEPRI.COM.BATAM- Direktorat Jenderal (Dirjen), di Perikanan Budidaya dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam, meberikan bantuan sarana dan prasarana Budidaya Lele Sistem Bioflok, terhadap 7 yayasan pendidikan, pesantren dan panti asuhan, di Batam, Selasa (15/12/2020), pagi.

Adapun 7 yayasan serta pesantren yang menerima bantuan tersebut di antaranya,
Yayasan Ya Husnaya Batam, Yayasan Ya Bunayya Batam, Yayasan Batamiyah Batam, Yayasan Pendidikan Islam Kepri Batam, Yayasan Daarut Tauhid Batam,
Pondok Pesantren Abdul Dhohir Batam, dan Yayasan Ulil Al-Bab Batam, dengan anggaran bantuannya masing masing senilai Rp160 juta, untuk pengadaan sarana dan prasarana Budidaya Ikan Lele Sistem Bioflok.

Kepala BPBL Batam, drh Toha Tusihadi, mengungkapkan, batuan sarana maupun prasarana Budidaya Lele Sistem Bioflok tersebut, merupakan program KKP, yang ditindaklanjuti melalui setiap BPBL.

"Ini adalah program KKP yang ditindak lanjuti melalui Dirjen dan seluruh BPBL di Indonesia. Tujuannya itu bagaimana kita bisa meningkatkan dan memenuhi akan kebutuhan pangan di masyarakat. Khususnya untuk anak anak santri," kata Toha Tusihadi.

Selain memberikan bantuan, sebut Toha, BPBL Batam juga mentransfer ilmu, dan teknologi, terkait pemeliharaan Ikan Lele Sistem Bioflok, dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten dibidang akuakultur. Sehingga bisa menghasilkan dan penuhi akan kebutuhan pangan ikan dengan baik.

Untuk kegiatan bantuan ini, terang Toha,
ada dua kegiatan utama yang dilakukan untuk dapat mewujudkan ketahanan itu. 

"Pertama, terkait dengan pembangunan blok bloknya sendiri, dari pembangunan tempat budidaya ikan lele yang meliputi pengadaan kontrak pembuatan dengan pihak ke tiga," kata Toha.

Kemudian, sebut Toha, pemberian benih ikan lele, pakan beserta sarana produksi yang mendukung lainnya.

"Kedua, ada pendampingan penuh pihak rekanan atau ahli selama 1 bulan dalam proses pembudayaan, agar pihak panti atau yayasan dapat dan berkesempatan dalam pengembangan budaya ikan lele yang lebih baik," pungkasnya.

 Narasumber Teknologi Ikan Lele Bioflok, Adi Sucipto mengungkapkan, teknologi bioflok merupakan sebuah sistem yang sangat efektif untuk dipembesaran ikan, dalam jangka waktu yang lebih singkat, dan dengan hasil yang lebih maksimal. Karena akan menghemat air dan pakan.

"Teknologi Bioflok ini ialah, sebuah cara atau sebuah konsorsium untuk kebaikan terhadap lingkungan hidup dan mahkluk hidup. Kemudian, bisa dikembang untuk sistem budidaya yang menguntungkan," kata Adi Sucipto, yang didampingi Hisan
Tim Teknis Bioflok.

Sistem Teknologi Bioflok ini, ungkapnya, sangat baik didaerah yang beriklim agak panas, sehingganya bisa mempengaruhi dari sistem produksi yang lebih singkat.

"Pertama, Bioflok sebagai teknologi dari budidaya dengan memahami akuakultur dalam wadah bebas banjir, pencemaran dan merusak lingkungan. Sehingga bisa menghemat dalam penggunaan sumber air dan pakan ikan," papar Adi Sucipto.

Selain itu, imbuhnya, dengan teknologi bioflok ini, dapat memperbaiki kondisi dan mengembalikan kondisi air ke titik awal, yang diaplikasikan untuk mampu melakukan pengolahan limbah.

"Dengan sistem bioflok berpotensi untuk menghasilkan produksi ikan lele, dengan lebih baik, dengan hemat air dan pakan," paparnya.

Dari segi kualitas produksi ikannya, ujar Adi Sucipto, Insya Allah bisa lebih bagus dan untuk umur panen, bisa mencapai 2 hingga 2,5 bulan.

Kepala Dinas Perikanan Batam, diwakili Kepala Seksi Produksi Kesehatan Ikan serta Lingkungan, Josua menerangkan, langkah yang dilakukan BPBL Batam ini merupakan sebuah program pemerintah yang sangat baik. Sehingga, berdampak langsung ke sistem program pendidikan dan pengembangan generasi.

"Kita berharap, program akuakultur bisa terus dikembangkan serta ditingkatkan melalui Sistem Budidaya Lele Bioflok ini. Sehingga, dampaknya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat di Kota Batam," kata Josua. 

Sementara Lohida Sari, pihak Yayasan Batamiyah Batam mengungkapkan, dia sangat bersyukur sekali dan berterima kasih kepada pihak BPBL Batam, yang sudah memberikan bantuan sarana dan prasarana, untuk pembudidayaan ikan lele, dengan sistem bioflok ini. Sehingga bisa menjadi potensi pembelajaran bagi santri.

"Pembudidayan ikan lele dengan sistem bioflok ini, akan mampu meningkatkan ketahanan pangan di masyarakat, yang khususnya di yayasan serta pesantren, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi," ungkap Lohida Sari, dengan semangat. (wan).


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar