APBD Anambas 2026 Mulai Dibahas, Bupati Aneng Sampaikan Nota Keuangan dalam Rapat Paripurna DPRD


TRANSKEPRI.COM, ANAMBAS – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas resmi memulai pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2026. Langkah awal ditandai dengan penyampaian Nota Keuangan oleh Bupati Kepulauan Anambas, Aneng, dalam Rapat Paripurna DPRD pada Senin (17/11/2025).

Dalam pidato pengantarnya, Bupati Aneng menegaskan bahwa penyusunan APBD 2026 dilakukan secara transparan, akuntabel, dan partisipatif. Ia juga menjelaskan bahwa arah kebijakan anggaran tahun mendatang difokuskan pada penguatan pelayanan dasar, peningkatan daya saing daerah, serta perkuatan sektor unggulan seperti pariwisata, perikanan, dan pengembangan SDM yang inovatif.

Berpedoman pada Regulasi dan Dokumen Perencanaan

Penyusunan APBD 2026, kata Bupati, berpedoman pada UU Nomor 23/2014, PP Nomor 12/2019, serta Permendagri 14/2025. Selain itu, seluruh kebijakan anggaran telah diselaraskan dengan RKPD 2026 dan KUA-PPAS yang sebelumnya disepakati bersama DPRD.

“APBD adalah instrumen penting dalam mendorong pemulihan ekonomi, meningkatkan pelayanan publik, sekaligus menjaga stabilitas fiskal di tengah dinamika ekonomi nasional maupun global,” ucap Bupati Aneng.

Pendapatan Daerah Diproyeksi Rp920,8 Miliar

Dalam Nota Keuangan yang disampaikan, total pendapatan daerah pada Rancangan APBD 2026 diproyeksikan mencapai Rp920,8 miliar.

Rinciannya:

Pendapatan Asli Daerah (PAD): Rp53,31 miliar, naik 1 persen berkat peningkatan pajak hotel.

Pendapatan Transfer: Rp867,33 miliar, meningkat 6 persen dari tahun sebelumnya.

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah: Rp156,8 juta, tidak mengalami perubahan.

Meski demikian, terdapat penurunan transfer keuangan daerah dari pemerintah pusat sebesar Rp79,14 miliar atau 12 persen, terutama pada pos Dana Bagi Hasil.

“Penurunan ini tentu memengaruhi ruang fiskal daerah, namun pemerintah tetap berkomitmen melakukan optimalisasi anggaran yang tersedia,” tegas Bupati.

Belanja Daerah 2026 Direncanakan Rp966,34 Miliar

Belanja daerah tahun 2026 direncanakan mencapai Rp966,34 miliar, dengan porsi terbesar berada pada belanja operasi.

Rincian belanja operasi sebesar Rp746,99 miliar:

Belanja pegawai: Rp545,54 miliar (naik 18 persen)

Belanja barang dan jasa: Rp192,67 miliar

Belanja hibah: Rp4,9 miliar (naik 44 persen)

Belanja bantuan sosial: Rp3,87 miliar (melonjak 327 persen)

Sementara belanja modal dialokasikan sebesar Rp98,78 miliar atau naik 46 persen, meliputi:

Belanja jalan, jaringan, dan irigasi: Rp54,66 miliar (naik 277 persen)

Belanja gedung dan bangunan: Rp28,58 miliar

Belanja peralatan dan mesin: Rp13,95 miliar

Untuk belanja tidak terduga, pemerintah menyiapkan anggaran Rp1,19 miliar, turun 86 persen dari tahun sebelumnya. Adapun belanja transfer mencapai Rp119,37 miliar, dengan dana desa dan alokasi dana desa meningkat menjadi Rp116,31 miliar atau naik 18 persen.

Akhiri Pidato, Bupati Tekankan APBD Berorientasi Hasil

Bupati Aneng mengapresiasi seluruh jajaran DPRD yang telah mendukung proses penyusunan APBD hingga tahap Pembahasan Nota Keuangan.

Ia menegaskan bahwa APBD 2026 harus berorientasi pada hasil, mampu mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, serta berpihak pada masyarakat, terutama dalam peningkatan pelayanan dasar, pengentasan kemiskinan, dan pemerataan pembangunan.

“Saya percaya, melalui sinergi dan kebersamaan, kita dapat mewujudkan APBD yang benar-benar berpihak pada masyarakat,” tutupnya.


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar