Ledakan Kembali Terjadi di Galangan PT ASL di Batam, Puluhan Pekerja Jadi Korban

Penampakan ledakan di kapal MT Federal II di galangan kapal milik PT ASL Shipyard di kawasan Tanjung Uncang, Kecamatan Batu Aji, Kota Batam, Kepulauan Riau, Rabu (15/10/2025) sekitar pukul 04.00 WIB. (net)

TRANSKEPRI.FOM.BATAM- Sedikitnya 10 pekerja dilaporkan tewas dalam insiden kecelakaan kerja di galangan kapal milik PT ASL Shipyard di kawasan Tanjung Uncang, Kecamatan Batu Aji, Kota Batam, Kepulauan Riau, Rabu (15/10/2025) sekitar pukul 04.00 WIB.

Ledakan terjadi saat puluhan pekerja tengah melakukan pekerjaan perawatan (repair) pada kapal tanker MT Federal II. Dugaan awal, terjadi ledakan di bagian tangki kapal yang memicu kebakaran hebat.

Selain korban meninggal, sekitar 20 pekerja lainnya mengalami luka bakar serius dan kini dirawat secara intensif di sejumlah rumah sakit di Batam, di antaranya RS Mutiara Aini, RS Awal Bros Batam, RS Graha Hermin, dan RS Elisabeth Sagulung.

Seluruh korban merupakan tenaga kerja subkontraktor dari PT Rotary dan PT Putra Teguh Mandiri (PTM) yang saat itu tengah mengerjakan pengelasan dan perawatan tangki kapal.

Pantauan di lokasi, area galangan dijaga ketat oleh petugas keamanan perusahaan. Sementara itu, tim Inafis Polda Kepri, Polresta Barelang, dan Polsek Batu Aji tengah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan sumber ledakan serta kemungkinan masih adanya korban yang belum ditemukan.

Wartawan yang mencoba meliput di lokasi kejadian tidak diizinkan masuk oleh pihak perusahaan. Hingga Rabu sore, belum ada keterangan resmi dari manajemen PT ASL Shipyard terkait peristiwa ini.

Diketahui, kapal tanker MT Federal II sebelumnya juga pernah mengalami insiden serupa pada Juni 2025 lalu, yang mengakibatkan empat pekerja tewas dan lima orang luka-luka.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Debby Tri Andrestian, menyampaikan bahwa proses penyelidikan masih berlangsung dan pihaknya belum dapat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) karena kondisi kapal masih sangat panas. 

“Kami masih menunggu proses pendinginan kapal selesai. Kapal masih dalam kondisi panas, sehingga tim Inafis Polresta Barelang belum bisa melakukan olah TKP,” jelasnya.

 Ia menambahkan bahwa pihak kepolisian juga akan melibatkan Laboratorium Forensik (Labfor) untuk melakukan pemeriksaan mendalam demi memastikan penyebab pasti ledakan dan kebakaran kapal tersebut. (san)
 


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar