TRANSKEPRI.COM.BATAM- Sistem pengelolaan parkir di Kota Batam dinilai tidak efisien dan membuka celah besar terjadinya kebocoran pendapatan. Untuk menjawab persoalan tersebut, DPRD Kota Batam mengusulkan agar pengelolaan parkir tepi jalan dilakukan oleh pihak ketiga yang profesional dan tunduk pada regulasi.
Anggota Komisi I DPRD Batam, Muhammad Mustofa, mengatakan bahwa model pengelolaan parkir saat ini menimbulkan banyak keluhan dari masyarakat dan tidak mencerminkan tata kelola keuangan yang akuntabel.
“Sekarang sudah dipungut dari masyarakat, tapi tidak masuk ke daerah. Karena itu masuk ke ‘raja-raja kecil’. Ini yang harus kita hentikan,” kata Mustofa, Selasa (1/7/2024).
Ia menilai, pengelolaan parkir melalui mekanisme Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) atau dengan menyerahkannya kepada pihak ketiga yang profesional dan berkomitmen terhadap transparansi, menjadi solusi yang paling memungkinkan saat ini.
“Kalau memang ratusan titik itu di pihak ketigakan, ya dilakukan sesuai regulasi. Jangan sampai ada lagi pihak ketiga liar yang tidak tercatat dalam sistem,” katanya.
Mustofa menambahkan bahwa kebocoran pendapatan diduga terjadi akibat tidak adanya pengawasan ketat terhadap hubungan antara juru parkir dan Dinas Perhubungan (Dishub) Batam. Ia mengungkap adanya pihak-pihak tak resmi yang memanfaatkan celah koordinasi tersebut untuk meraup keuntungan pribadi.
“Ini saatnya kita benahi sistem dari hulu ke hilir. Profesionalisasi mutlak dibutuhkan,” ujarnya.
Sebagai langkah awal reformasi, DPRD mengusulkan moratorium pungutan parkir selama dua bulan. Langkah ini akan menjadi jeda yang penting bagi Pemko Batam untuk merancang sistem baru yang lebih efektif dan terukur.
“Perubahan ini bukan hanya soal kepala dinas, tapi menyangkut tata kelola. Butuh komitmen dari kepala daerah untuk melakukan pembenahan,” tegas Mustofa.
Menurutnya, parkir merupakan salah satu sektor andalan PAD Kota Batam yang potensial, namun selama ini tidak digarap secara optimal. Dengan sistem yang transparan dan profesional, ia yakin kontribusi parkir terhadap PAD bisa meningkat signifikan dan tidak lagi menjadi sumber kebocoran. (san)
Tulis Komentar