Dampak Kebijakan Trump, Harga Emas Terus Meroket

Ilustrasi: Emas batangan. (net)

TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Kebijakan Tarif Trump Picu Harga Emas Meroket ke Level Rp 1,46 Juta

Harga emas melonjak ke level tertinggi di tengah ketidakpastian ekonomi global yang dipicu kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Banyak investor melirik emas sebagai investasi aman atau beken disebut safe haven.

Rencana tarif Trump memicu kekhawatiran atas memanasnya situasi geopolitik dan menimbulkan pelemahan pertumbuhan ekonomi. Harga emas nyaris menyentuh US$ 3.000 per troy ons didorong kebijakan kontroversial Trump.

Dilansir dari Reuters, Jumat (31/1/2025), harga emas spot naik ke rekor tertinggi di US$ 2.798,40 per troy ons atau sekitar Rp 1,46 juta per kg (kurs Rp 16.255).

"Ada kekhawatiran bahwa sebagian pertumbuhan mungkin melambat karena kebijakan dan tarif yang ingin diterapkan oleh pemerintahan Trump saat ini," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures.

Rencana tarif Trump secara luas dianggap sebagai inflasi dan berpotensi memicu perang dagang, sehingga meningkatkan permintaan aset safe haven untuk emas batangan. Secara tradisional, emas dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap tekanan harga dan ketidakpastian geopolitik.

"Saya melihat (emas) mencoba mencapai level US$ 2.900 (per troy ons) pada suatu titik selama kuartal pertama ini, setelah tembus, kami akan menetapkan level baru. Bahkan di satu titik bisa mencapai US$ 3.000," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures

Di tengah kekhawatiran tentang rencana tarif impor AS, emas berjangka AS telah diperdagangkan dengan premi terhadap harga spot selama beberapa bulan dan memperlebar selisih harga lagi pada hari Kamis.

Sebagai tanda kekhawatiran ini, 12,9 juta troy ons emas telah dikirim ke gudang-gudang yang disetujui bursa COMEX sejak akhir November. Ini meningkatkan stok di sana sebesar 73,5% menjadi 30,4 juta ons, tertinggi sejak Juli 2022. Pengiriman tersebut berasal dari London, Swiss, dan pusat-pusat perdagangan emas utama lainnya.

London Bullion Market Association mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka memantau situasi dan berkoordinasi dengan CME Group sebagai pemilik bursa COMEX, dan otoritas AS.

Stok dan likuiditas pasar emas London tetap kuat dengan volume perdagangan harian rata-rata sejak awal Januari sebesar 47,1 juta ons. (*)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar