Di tengah Pendemi Corona, Korut Gelar Uji Coba Rudal

Korea Utara gelar uji coba Rudal

TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Angkatan Bersenjata Korea Utara kembali menguji coba dua rudal balistik jarak pendek ke arah Laut Jepang, pada Sabtu (21/3) kemarin.

Seperti dilansir AFP, Minggu (23/3/20), Kantor Staf Militer Gabungan Korea Selatan menyatakan rudal tersebut dilepaskan dari Provinsi Pyongan. Ini adalah tes kedua yang dilakukan Korut pada Maret, di tengah situasi pandemi virus corona.

Korps Penjaga Pantai Jepang mengatakan rudal tersebut jatuh di luar Zona Ekonomi Eksklusif mereka.

Surat dari Trump

Korut juga mengatakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengirim sebuah surat kepada Pemimpin Tertinggi mereka, Kim Jong-un. Isinya adalah penawaran bantuan dari AS kepada Korut untuk memerangi pandemi virus corona.

"Kami ingin menunjukkan niat baik dari presiden AS (Trump) yang berupaya untuk menjaga hubungan baik dengan Ketua (Kim Jong-un) dengan mengirim surat pribadi di mana saat ini terjadi kesulitan dan tantangan besar di tengah jalan kita untuk membangun hubungan bilateral. Dalam surat ini, beliau juga menjelaskan rencana untuk menguatkan hubungan kedua negara dalam melawan penyakit menular, dengan menyatakan beliau terkesan dengan upaya Ketua melindungi rakyatnya dari ancaman epidemi," demikian isi surat tersebut yang dibacakan oleh Wakil Direktur WPK Komite Sentral Korea Utara, Kim Yo-jong, seperti dikutip kantor berita KCNA, dan dilansir CNN.

Sampai saat ini memang belum ada laporan infeksi virus corona di Korut. Kim Jong-un bahkan pernah memperingatkan bawahannya akan menerima hukuman jika sampai terjadi satu kasus virus corona.

Di sisi lain, Angkatan Bersenjata AS mengklaim sudah terjadi penularan virus corona di Korut.
Korut pada April mendatang akan menggelar rapat umum Majelis Tertinggi Rakyat di Ibu Kota Pyongyang. Kegiatan itu diperkirakan akan dihadiri oleh 700 orang Jika terjadi penyebaran virus corona di Korut, maka dikhawatirkan mereka tidak akan bisa bertahan dan diperkirakan jumlah korban meninggal akan sangat tinggi. Sebab, fasilitas kesehatan di negara itu dilaporkan sangat minim. (tm)

.


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar