Paguyuban Palembang di Lingga Pukau Penonton dengan Tari Tanggai di Festival Warisan Bunda

Paguyuban anak Palembang di Lingga sukses memukau para penonton dalam acara penutupan Festival Warisan Bunda Melayu di Implasemen Timah Dabo Singkep pada Sabtu (17/08/24) malam. (hendra/transkeprii.com)

TRANSKEPRI.COM.LINGGA- Paguyuban anak Palembang di Lingga sukses memukau para penonton dalam acara penutupan Festival Warisan Bunda Melayu di Implasemen Timah Dabo Singkep pada Sabtu (17/08/24) malam. Tari tanggai atau tari pagar pengantin yang dibawakan oleh siswa-siswi SMAN 2 Singkep di bawah pelatihan Ferry menjadi sorotan utama dalam acara tersebut.

Dengan iringan musik modern dan tradisional, lima penari muda dari Paguyuban Palembang menampilkan tarian perpisahan yang penuh makna. Tari tanggai melambangkan perpisahan seorang pengantin perempuan dari keluarga dan sahabatnya. Gerakan-gerakan anggun para penari menggambarkan keindahan bunga teratai yang mekar, melambangkan kemurnian dan kecantikan pengantin.

"Tari tanggai adalah bagian tak terpisahkan dari budaya Palembang," ujar Ferry, pelatih tari. "Kami ingin melestarikan tarian ini dan memperkenalkannya kepada generasi muda."

Lina Nasiruddin, salah satu pembina Paguyuban Palembang, mengungkapkan rasa bangganya atas penampilan para siswa."Festival ini memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk menunjukkan bakat mereka dan mempererat tali silaturahmi," katanya.

Juansyah, Ketua Paguyuban Palembang Kabupaten Lingga, menambahkan bahwa Festival Warisan Bunda Melayu tidak hanya bertujuan melestarikan budaya, tetapi juga mendukung perkembangan UMKM di daerah. "Acara ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat," ujarnya.

Penampilan tari tanggai mendapat sambutan meriah dari para penonton. [Nama salah satu penari], salah seorang penari,mengaku sangat senang dapat berpartisipasi dalam acara tersebut. "Saya merasa bangga dapat menampilkan budaya Palembang di hadapan banyak orang," ungkapnya.

Penutupan Festival Warisan Bunda Melayu berjalan lancar dan sukses. Paguyuban Palembang berharap dapat terus berkontribusi dalam melestarikan budaya Melayu di Kabupaten Lingga. (hendra)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar