Kunjungi Batam, Mahfud MD Siap Bongkar Sindikat PMI Ilegal

Menkopolhukam Mahfud MD saat berkunjung ke Shelter Santa Theresia Romo Paschalis di Batam, Rabu (05/04).transkepri.com/adri

 

TRANSKEPRI.COM.BATAM- Menkopolhukam Mahfud MD melakukan kunjungan ke Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Adapun kedatangan Mahfud MD untuk mendalami kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang marak terjadi di wilayah itu.

Mahfud mengaku, sudah memiliki daftar jaringan yang bermain di kasus Pekerja Migran Indonesia ilegal di Batam, mulai instansi sampai aparat penegak hukum.

"Saya sudah mempunyai daftar jaringan itu yang nanti akan diuji sahih dulu. Ini juga peringatan bagi jaringan-jaringan baik di kantor-kantor pemerintah maupun di swasta," ucap Mahfud saat berkunjung ke Shelter Santa Theresia Romo Paschalis di Batam, Rabu (05/04).

Ia menjelaskan, kasus TPPO memang sudah menjadi atensi pemerintah pusat sejak lama. Pihaknya juga akan menguji data yang ia dapatkan itu agar segera dilakukan penindakan. Termasuk kasus perdagangan orang yang di bongo oleh Romo Pascal beberapa waktu lalu.

"Pemerintah tidak akan main-main, karena nanti itu sesudah di Jakarta, kami akan olah data-data yang diterima dari sini. Tentu sudah banyak sumber yang harus kami kroscek, sehingga nanti tindakan-tindakan dan langkah-langkah bisa ditentukan," pungkasnya.

Menurutnya, kasus TPPO merupakan tindak kejahatan yang keji. PMI Indonesia Batam yang tidak di gaji bahkan sampai mati sia-sia di negeri orang. Menko Mahfud tegaskan pemerintah tidak main-main berantas mafia perdagangan orang.

"Yang jelas, ini sangat membahayakan dan melibatkan uang banyak, tetapi mengancam kemanusiaan. Bukan hanya jiwa manusianya, tapi kemanusiaan.Kalau orang dijadikan budak di tempat-tempat tertentu seperti di kapal maupun di kebun-kebun tapi tidak digaji, paspornya ditahan dan sebagainya, yang seperti itu harus ditindak secara bersama-sama," ucapnya.(adri)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar