Tiga Bulan Tak Dapat Melaut, Nelayan Bagan Desa Air Bini Curhat ke RB'One
TRANSKEPRI.COM.ANAMBAS- Nelayan Bagan asal Desa Air Bini Kecamatan Siantan Selatan mengeluh, menyusul telah tiga bulan tidak melaut.
Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) Raja Bayu Febri Gunadian, SE mengatakan, tidak melautnya nelayan bagan tersebut, diakibatkan oleh kondisi cuaca ekstrem yang terjadi di Anambas beberapa bulan belakangan.
"Sebanyak 50 Bagan nelayan di desa Air Bini tak dapat melaut akibat angin kencang,"ujar Bayu usai Melakukan reses di Desa Air Bini Kecamatan Siantan Selatan, Kamis (09/3/2023).
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) mengungkapkan, pada pertemuan tersebut, nelayan juga meminta adanya ketersedian solar untuk melaut kedepannya.
"Para nelayan bagan ini sangat berharap ketersedian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar dapat mencukupi kuota, sehingga apabila dapat melaut nanti nelayan tidak pusing lagi karena solar langka,"tuturnya.
Atensi lain yang disampaikan para nelayan kata Politisi yang digadang-gadang maju pada Pilkada 2024 mendatang, adalah peran pemerintah dalam mencari market hasil tangkapan.
"Saat ini market memang ada, namun terkadang harga masih belum sesuai dengan harapan nelayan bagan,"tuturnya.
Selain kondisi nelayan lanjut Pria yang akrab di panggil RB'one, kondisi pelabuhan Air Bini juga diharapkan dapat dilakukan revitalisasi, mengingat fasilitas umum milik masyarakat itu kondisinya mulai memprihatinkan.
Untuk pendidikan juga tambah suami Kustiorini, SE menjadi atensi urgen yang harus di selesaikan, yakni TK Negeri yang ada didaerah itu. Saat ini sarana dan prasarana (Sapras) di TK Negeri tersebut sangat memprihatinkan.
"Yang dibutuhkan oleh TK ini adalah Gedung baru, agar proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik, mengingat pendidikan usia dini sangat penting untuk menciptakan generasi muda yang berkualitas,"ucapnya.
Ayah Raja Zizi menegaskan, pihaknya akan berupaya memperjuangkan kepentingan masyarakat yang telah disampaikan, mengingat hal-hal tersebut sangat urgen dan juga sangat dibutuhkan.
"Apa yang disampaikan akan diserap, kemudian disusun menjadi pokok-pokok pikiran dan di perjuangkan hingga persoalan dapat diperjuangkan secara masif demi kesejahteraan,"tandasnya. (yd)
Tulis Komentar