TRANSKEPRI.COM.ANAMBAS- Al-Qur’an adalah Kalamullah yang diturunkan kepada manusia sebagai petunjuk dan penjelas, serta supaya dapat membedakan antara hak dan bathil.
Maka untuk mendapat hal tersebut, salah satunya upaya yang bisa dilakukan adalah mempelajari isi kandungan yang terdapat dalam Al-Qur’an itu.
Tentunya, bagi mereka yang senantiasa mempelajari isi kandungan Al Qur’an, pasti banyak mendapatkan keutamaan keutamaan dalam hidupnya.
Selain itu, mereka yang mempelajari kandungan Al Qur’an akan dijamin keselamatannya dalam menjalani kehidupan dunia dan di akhirat kelak.
Maka, Salah satu metode yang dapat dilakukan dalam rangka mempelajari isi kandungan Al-Qur’an itu adalah dengan metode terjehaman perkata. Yaitu mengartikan ayat -ayat yang ada didalam Al-Qur’an secara kata perkata.
Metode ini sedang diterapkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Siantan dalam kegiatan pengajian rutinnya yang dilaksanakan setiap Minggu pertama dan Minggu ketiga tiap bulannya di mesjid Al-Istiqomah kelurahan Tarempa setelah sholat magrib.
Ketua MUI Siantan Abdul wahab mengatakan kegiatan pengajian dengan metode terjehaman Al-Qur’an perkata di tahun ini sampai sekarang sudah berjalan sebanyak lima kali.
Alhamdulillah, hingga sekarang antusias jemaah sangat tinggi terhadap kegiatan yang kami lakukan dengan terjemahan Al-Qur’an perkata ini. Dengan metode ini diharapkan masyarakat mampu dengan mudah memahami isi kandungan dari Al-Qur’an itu. Jika Al-Qur’an telah dipahami tentu dengan mudahnya dapat diamalkan dalam keseharian.”ujarnya.
Metode ini juga sangat simpel,dan mudah untuk dipelajari. Sehingga kita juga mudah untuk mengajarkannya kepada anak-anak kita rumah.
Pria yang berprofesi sebagai anggota TNI AL di Lanal Tarempa ini menjelaskan, memang dalam memahami Al-Qur’an itu kita juga perlu mesti mempelajari ilmu ilmu pokok dari Al-Qur’an seperti bahasa Arab, ilmu nahwu, ilmu Mantiq dan sebagainya. Namun jika itu diikutkan bakal menghabiskan waktu yang lama, sementara masyarakat memiliki waktu yang sangat terbatas. Hal ini disebabkan oleh kesibukan aktivitas dari masyarakat itu sendiri.
Maka inilah salah solusi yang dapat kami berikan kepada masyarakat dalam upaya memahami isi Al-Qur’an yaitu dengan metode terjehaman perkata.
“ Untuk pengembangan kedepannya, kita juga akan melakukannya di mesjid atau musholla lainnya di wilayah kecamatan siantan secara bergantian. Sehingga masyarakat bisa dengan mudah memahami metode ini secara merata”.
Tuturnya.
Kegiatan pengajian ini di pimpin oleh ustad. Aminuddin.SPd.I yang kali ini membahas surah Al-Baqarah ayat 6 hingga 10. .Ayat ini menjelaskan tentang sifat orang yang engkar (kafir) yang senantiasa menentang ajaran dan peringatanyang disampaikan oleh rasullah. Mereka ini pura beriman kepada Allah dan Rasulnya.
Maka Allah kunci hati dan pendengaran, serta penglihatannya ditutup. Didalam hatinya juga berikan penyakit yang bertambah tambah, serta diakhirat dia mendapat azab yang pedih. (002)
Tulis Komentar