Awalnya, Purnawirawan TNI Soleman Ponto mendukung KSAL Laksamana Yudo Margono naik menjadi panglima. Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI itu menyinggung ucapan Jokowi soal poros maritim.
"Dari sini tentunya kita melihat lagi, beliau, Pak Jokowi berbicara poros maritim, maka pasti untuk pengamanan, ya angkatan laut, mau tidak mau, suka tidak suka. Sehingga kalau angkatan laut tidak muncul tentu pertanyaan keseriusan beliau dalam poros maritim seberapa besar," kata Soleman Ponto dalam agenda Total Politik, Jumat (11/11/2022).
Kemudian, Soleman juga menyinggung soal aturan penunjukkan Panglima TNI yang berotasi dari 3 matra tersebut. Dia mengingatkan soal preseden buruk yang bakal terjadi jika Jokowi tidak menunjuk Laksanama menjadi Panglima yang sudah ada aturan pergantiannya.
"Karena aturan itu ada, bahwa bergantian, tapi kok dilanggar sendiri, kan itu akan menjadi akan tidak baik sekali. Kenapa? Akan menjadi catatan bahwa di zaman Presiden Jokowi, angkatan laut tidak pernah menjadi panglima TNI. Walau pun undang-undang mengatur itu bisa. Lain kalau zaman Pak Harto, nggak apa-apa, tidak ada aturan, itu perogratif Presiden, silakan itu beliau. Tetapi, ketika sekarang aturan itu ada, maka dampak politis itu sebaiknya dipenuhi," ucap dia.
Membahas masalah yang sama, Anggota Komisi I DPR, Bobby Rizaldi menjelaskan bahwa ketiga Kepala Staf Angkatan saat ini memiliki keberhasilannya masing-masing. Baik dari Matra Laut, Udara dan Darat.
"Pak Yudo sangat baik waktu menangani kejadian kecelakaan kapal selamnya, Pak KSAD juga bisa melakukan hal yang decisive terhadap beberap kejadian-kejadian sampai misalkan yang di Papua terakhir, atau dia sangat tegas melakukan hukuman terhadap anggotanya yang melakukan kejahatan luar biasa. Lantas di Angkatan Udara juga ada contohnya," kata Bobby.
Namun, dia secara pribadi setuju dengan pendapat Soleman Ponto Panglima TNI pengganti Andika Perkasa berasal dari Angkatan Laut.
"Walau pun secara subjektif, ya betul tadi, saya juga sepakat mungkin saatnya dari angkatan laut ya," ungkap dia.
Akan tetapi, dia mengaku masih menunggu siapa Panglima pengganti pilihan Presiden. Namun, dia memastikan bahwa Panglima selanjutnya dipilih secara subjektif dan merupakan orang yang tepat.
"Ini yang kita masih menunggu, siapa pun pilihan Presiden, kita yakin minimal sumber-sumbernya, kita yakini semuanya baik," pungkasnya. **
Tulis Komentar