Jokowi: Sudah 18 Pemimpin Negara Nyatakan Hadir di Pertemuan G-20

Presiden RI, Joko Widodo

TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan sejauh ini sudah ada 18 pemimpin negara yang menyatakan bakal hadir dalam pertemuan tingkat tinggi (KTT) G20 di Bali 15-16 November mendatang.

Jokowi mengatakan masih ada tiga negara yang belum mengonfirmasi apakah pemimpinnya bakal hadir ke Bali atau tidak.

"KTT G20, tinggal tiga (negara) yang belum (konfirmasi), nanti akan saya telepon untuk mengonfirmasi kedatangan beliau-beliau," ucap Jokowi kepada wartawan di JIExpo Kemayoran Jakarta pada Rabu (2/11).

Menurut Jokowi 17 sampai 18 pemimpin negara sudah mengonfirmasi akan hadir dan itu sebuah pencapaian yang bagus.

"Untuk angka 17-18 itu sudah sebuah angka yang sangat banyak sekali, di dalam keadaan normal pun angka 18 angka 17 sudah banyak sekali. Yang artinya dalam situasi yang sangat sulit seperti sekarang ini beliau-beliau yang datang merupakan sebuah kehormatan buat kita," paparnya.

Meski begitu, Jokowi enggan membeberkan negara mana saja yang sudah mengonfirmasi akan hadir dan tidak.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi juga mengatakan sudah ada 18 negara yang mengajukan pertemuan bilateral dengan Jokowi di sela-sela KTT G20 nanti.

Retno belum mau membeberkan daftar negara tersebut. Akan tetapi, ia memastikan Amerika Serikat menjadi salah satu negara dalam daftar itu.

"Untuk bilateral sejauh ini sudah, saya lupa datanya, tetapi sekitar 18-20 (perwakilan negara). Kita akan melakukan bilateral dengan Amerika," kata Retno di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (31/10).

Retno menyampaikan pihaknya sedang mengatur jadwal pertemuan bilateral tersebut. Dia berkata kemungkinan sebagian pertemuan tak digelar di sela-sela KTT G20.

Pemerintah akan menyediakan waktu untuk negara-negara itu bertemu Jokowi pada KTT ASEAN di Vietnam pada 10-13 November. Sebagian lainnya kemungkinan akan melakukan pertemuan bilateral dengan Jokowi pada KTT APEC di Thailand pada 15-16 November.

Gelaran KTT G20 kali ini menjadi sorotan lantaran terjadi di tengah invasi Rusia ke Ukraina dan ketika Indonesia menjadi tuan rumah.

Kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin pun menjadi sorotan karena sebagian negara G20 terutama Amerika Serikat dan sekutu menolak kehadiran perwakilan Moskow di forum tersebut.
Sementara itu, Indonesia, sebagai tuan rumah, menegaskan tetap mengundang seluruh anggota G20 dalam pertemuan puncak nanti. **


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar