Poros pertama, kata dia, adalah PDI Perjuangan yang bisa mengusung pasangan calon tanpa berkoalisi. Lalu Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bentukan Golkar-PAN-PPP serta satu poros lagi yang akan terbentuk.
"Ya tentu kita akan lihat dari konfigurasi partai yang ada, itu potensi yang paling objektif adalah tiga poros," kata Airlangga dalam tayangan CNN TV, Rabu (13/7) malam.
Namun demikian, Airlangga mengatakan tetap ada kemungkinan Pilpres 2024 diikuti empat poros.
"Tidak menutup kemungkinan untuk empat poros. Tidak menutup kemungkinan juga dua poros, jadi seluruhnya masih possible. Bisa tiga atau empat atau bahkan dua," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Airlangga menyebut KIB masih terbuka bagi partai politik lain untuk bergabung. Ia mengatakan koalisi yang dideklarasikan pada Mei 2022 itu bukan koalisi inklusif.
Ia mengatakan para ketum parpol di KIB juga terus berkomunikasi dengan partai lain di luar koalisi itu.
"Kalau kita lihat kan tiga partai sudah sepakat, nah yang lain kita masih berbicara. Ketiga pemimpin partai kita terus berkomunikasi terkait dengan partai-partai lain yang kita sedang komunikasi. Jadi seluruh komunikasi antar partai ini terinformasi dan secara cair kita bahas bersama," kata Airlangga.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi merahasiakan partai politik baru yang bakal bergabung ke dalam KIB.
Menurutnya, parpol baru yang bakal bergabung ke KIB itu akan diumumkan ke publik bila telah bergabung secara resmi
"Partai politik apakah? Nanti ditunggu pengumuman resminya Ini kan masih PDKT. Belum ijab kabul," kata Viva. (tm)
Tulis Komentar