TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Oesman Sapta Odang saat hadir di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Kuningan, Jakarta Selatan/RMOL
Ketua Umum (Ketum) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Oesman Sapta Odang (OSO) membeberkan kondisi kesehatannya setelah sekian lama tidak muncul di publik.
Dalam acara Politik Cerdas Berintegritas (PCB) Terpadu 2022 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, OSO menyampaikan permohonan maaf kepada KPK karena sempat tidak hadir saat acara Executive Briefing bagi para Ketum, Sekretaris Jenderal (Sekjen) dan Bendahara Umum (Bendum) 20 partai politik (parpol) pada Mei 2022 kemarin.
"Saya mohon maaf pada waktu tanggal 18 Mei, saya diundang, saya harusnya datang dan saya berniat untuk datang, tapi saya pada waktu itu masih dalam perawatan," ujar OSO dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Kamis siang (30/6).
OSO mengaku, dirinya kala itu sedang dalam perawatan transplantasi ginjal dan dilanjutkan operasi prostat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
"Karena infeksi, saya dilarikan ke Singapura dan akhirnya saya bisa kembali setelah acara itu dan saya ingin datang sendiri tapi infonya ada undangan hari ini, sehingga saya tunggu hari ini, dan saya harus hadir," kata OSO.
Dalam acara yang dipimpin oleh Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata ini, OSO juga menjelaskan bahwa dirinya hadir di KPK didampingi oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) Harian dan seluruh para Waketum, Sekretaris Jenderal (Sekjen) dengan seluruh Wakil Sekjen, Bendahara Umum (Bendum) dengan seluruh Wakil Bendum, dan pengurus harian lengkap semuanya hadir.
"Dan ini belum pernah terjadi kalau kita menemui instansi di manapun berada. Jadi katanya, kenapa ramai-ramai ini, karena KPK nanti takut ditangkap, bukan. Kami tidak takut dengan perbuatan-perbuatan maksiat itu semua. Justru kami ingin bersama-sama KPK untuk mengingatkan dan menyadarkan semua pihak seperti apa yang tadi diungkapkan oleh Pak Mawarta," kata OSO.
OSO pun lantas menyindir parpol lainnya yang para petingginya tidak hadir dalam undangan KPK. Padahal kata OSO, acara KPK saat ini sangat penting dan bermanfaat.
"Cuma, apakah semua partai-partai hadir seperti kita ini? Dan ketua umumnya? Jangan sampai nanti ada perbedaan-perbedaan antara partai A dengan Partai B yang tidak menerima masukan-masukan yang betul-betul bermanfaat, dan sangat-sangat betul-betul diharapkan oleh masyarakat dalam membersihkan koruptor di Indonesia ini," kata OSO.
Selain itu kata OSO, kehadirannya di acara PCB KPK ini juga bertujuan untuk mengingatkan kepada parpol lainnya, bahwa para petinggi parpol wajib hadir ketika diundang oleh KPK.
"Bahwa ketua umum sebuah partai yang telah diatur oleh sistem kenegaraan kita, terutama dalam penegakan hukum, maka wajib semua partai, wajib semua ketua umum, sekretaris jenderal, dan bendahara umum, harus hadir di ruangan ini," tegas OSO. (tm)
Tulis Komentar