Rusia Ancam Serang Inggris, Ini Penyebabnya

Perang Rusia dan Ukraina belum terlihat tanda mereda

TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Rusia mengancam Inggris jika mereka terus memprovokasi Ukraina untuk menyerang balik, menyusul pertempuran yang masih terjadi di negara eks Uni Soviet itu.

"Kami ingin menggarisbawahi bahwa provokasi langsung London terhadap rezim Kyiv ke dalam tindakan seperti itu, jika tindakan tersebut dilakukan, akan segera mengarah pada respons proporsional kami," demikian menurut Kementerian Pertahanan Rusia dikutip The Guardian pada Rabu (27/4).

Jika serangan Rusia seperti itu dilakukan, menurut Kemenhan tak akan jadi soal jika perwakilan dari negara Barat tertentu ditempatkan di "pusat pengambilan keputusan" di Kyiv.Angkatan Bersenjata Rusia, lanjut pernyataan itu, siap kapan pun melancarkan serangan balasan dengan senjata jarak jauh berpresisi tinggi di gedung pemerintahan di Kyiv.

Sebelumnya, Inggris mendukung Ukraina menggempur balik wilayah Rusia dan tak mempermasalahkan jika menggunakan senjata yang diberikan mereka.

Heappey juga tak mempermasalahkan jika pasukan Ukraina menggunakan senjata yang digunakan untuk menggempur balik Rusia."Benar-benar sah bagi Ukraina menargetkan wilayah Rusia untuk mengganggu logistik, yang jika tidak diganggu akan berkontribusi langsung pada kematian dan pembantaian di Ukraina," ujar Menteri Angkatan Bersenjata Inggris, James Heappey.

Menurutnya, ada banyak negara yang menggunakan paket senjata yang diimpor dari negara lain.

Pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina masih terus berkecamuk hingga sekarang, terutama di timur Ukraina.

Ukraina sampai hari ini terus mencari dukungan dari negara lain, terutama Barat untuk memasok senjata. Beberapa pihak mengira perang itu akan berlangsung hingga akhir 2023, dan Rusia bakal menang. Namun, Amerika Serikat menilai Ukraina bisa menjadi pemenang jika mereka memiliki senjata yang tepat. (tm)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar