Saudi Buka Pintu 1 Juta Jamaah Haji, Indonesia Minta Tambahan Kuota

Jamaah haji

TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas akan meminta tambahan kuota jemaah haji untuk Indonesia. Hal itu ia sampaikan usai Arab Saudi mengumumkan gelaran haji untuk 1 juta jemaah.

Yaqut mengatakan akan mengoptimalkan berapa pun kuota haji yang diberikan Saudi. Namun, Kemenag juga berupaya mencari kuota tambahan.

"Kalau bisa, kita akan upayakan agar Indonesia bisa mendapat tambahan, misalnya dari kuota negara lain yang tidak terserap," kata Yaqut melalui keterangan tertulis, Sabtu (12/3).

Yaqut mengucap syukur setelah Saudi membuka kembali penyelenggaraan haji. Dia menyebut tahun ini adalah kesempatan jemaah Indonesia untuk memenuhi panggilan ke tanah suci.

"Kita akan bergerak cepat untuk melakukan persiapan. Biaya haji juga akan segera kita finalisasi dengan Komisi VIII DPR," ucap Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief.Kemenag akan langsung memulai berbagai persiapan pemberangkatan haji. Persiapan dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri.

Sebelumnya, Arab Saudi kembali membuka penyelenggaraan haji setelah dua tahun terhenti karena pandemi Covid-19. Tahun ini, Saudi mengundang 1 juta jemaah haji dari dalam dan luar negeri.

"Kementerian Haji dan Umrah telah memberikan wewenang kepada 1 juta jemaah, baik asing maupun domestik, untuk melakukan ibadah haji tahun ini," tulis Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi melalui keterangan tertulis di akun Twitter @Mohu_en, Sabtu (9/4).Meski demikian, ada sejumlah pembatasan pada haji tahun ini. Jemaah harus berusia berusia 18-65 tahun, sehat dan tidak pernah dirawat di rumah sakit karena sakit apapun selama 6 bulan sebelum keberangkatan, serta sudah vaksin Covid-19.

Indonesia adalah negara dengan kuota haji terbesar. Tahun 2020 kuota haji untuk Indonesia sebanyak 231 ribu. 

Setiap tahunnya, Kerajaan Arab Saudi memiliki kewenangan untuk mengatur kuota jemaah haji dari tiap negara. Alokasi kuota sebagian besar ditentukan oleh jumlah umat Muslim yang ada di masing-masing negara.

Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar, antrean haji di Indonesia di beberapa wilayah mencapai puluhan tahun. Di Sulawesi Selatan misalnya di mana antrean hingga mencapai 40 tahun. (tm)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar