Covid-19 di India Meledak, Tembus 117.100 Kasus Sehari

Kasus Covid-19 di India kembali meledak

TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- India melaporkan tambahan 117.100 kasus baru Covid-19 dalam sehari pada Jumat (7/1). Jumlah itu merupakan angka tertinggi sejak Juni 2021.

India diprediksi bakal memecahkan rekor kasus harian Covid-19 baru akibat serbuan varian Omicron yang telah mengalahkan Delta.

"Kita akan benar-benar melewati rekor kita sebentar lagi dan berada di puncak gelombang (Covid-19) pada awal Februari," kata mantan direktur Institut Epidemiologi Nasional, M. D. Gupte, kepada Reuters.Kementerian Kesehatan India juga melaporkan tambahan kematian baru sebanyak 302 kasus.

"Melihat besarnya populasi kita, kita akan melaporkan lebih banyak kasus harian dibandingkan Amerika Serikat. Namun yang kita lihat saat ini adalah kasus yang terjadi jauh lebih ringan, sehingga kebutuhan rawat inap dan oksigen dan semuanya, itu tidak meningkat," tuturnya.

Sebelumnya, beberapa pejabat pemerintah mengatakan mereka bekerja di bawah asumsi kasus harian di India akan memecahkan rekor lebih 414.000 kasus.Selain itu, Gupte menyampaikan tingginya tingkat infeksi kala gelombang Covid-19 melanda di April dan Mei, pun juga vaksinasi, membuat tingkat keparahan di India berkurang.

Kebijakan tersebut dilakukan mengingat kasus yang terjadi di negara lain, seperti Amerika Serikat. Paman Sam mengalami tambahan kasus harian lebih dari satu juta.

Mengutip Reuters, hampir 70 persen masyarakat India telah terinfeksi virus corona di pertengahan tahun lalu.

Otoritas kesehatan di kota New Delhi dan negara bagian Maharashtra menyampaikan, rumah sakit dan infrastruktur pengujian Covid-19 belum mendapatkan tekanan berlebih mengingat banyak orang yang dirawat di rumah.

Kota ini mencatat 20.181 infeksi baru pada Kamis (6/1), jauh di atas level tertinggi sebelumnya yakni mencapai 11.000 dan terjadi tahun lalu.Di Mumbai, meski banyak masyarakat yang terdeteksi positif, masyarakat yang membutuhkan rawat ini jauh lebih sedikit.

"Sekitar 80 persen ranjang rumah sakit masih kosong," tutur Menteri Kesehatan Maharashtra, Rajesh Tope.

"Permintaan oksigen tidak meningkat berdampingan dengan kasus yang meningkat. Saat ini, tidak ada rencana untuk melakukan lockdown (penguncian). Jika diperlukan, kami mungkin akan memperketat pembatasan," ujarnya.

Maharashtra sendiri telah menutup sekolah dan universitas, pun juga membatasi pengunjung di bioskop, acara pernikahan, dan lainnya.

Sementara itu, New Delhi melakukan lockdown selama 55 jam dari Jumat malam sampai Senin pagi.

Otoritas juga menerapkan jam malam pada hari kerja, menutup sekolah, dan memerintahkan sebagian besar toko untuk buka di hari alternatif yang tak terkena jam malam. (tm)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar