HUT Provinsi Kepri ke-19, Ini Pesan Huzrin Hood

Huzrin Hood

TRANSKEPRI.COM.TANJUNGPINANG - Mantan Bupati Kabupaten Kepulauan Riau dan Ketua BP3KR Provinsi Kepulauan Riau, Huzrin Hood menceritakan sejarah perjalanan perjuangan pembentukan Provinsi Kepulauan Riau, dimana masa itu akan bergabung dengan Bangka Belitung.

Namun karena kekuatan orde baru pada saat itu perjuangan terganjal hingga tahun 1999. Padahal semulanya Tanjungpinang adalah ibukota Provinsi Riau, Sehingga Kepri harus mengalah karena kepentingan nasional untuk menghalang keberadaan PRRI di daratan dan beratnya biaya karena pada saat itu Kepri masih menggunakan dollar.

"Alhamdulillah berkat restu Allah SWT, perjuangan masyarakat dan seluruh komponen dan eksponen masyarakat yang bersatu maka pada tanggal 24 September 2022 sore lahir lah Provinsi Kepulauan Riau," ujar Huzrin.

Katanya provinsi ini lahir tidak lantas dapat langsung menjalankan tugas dan fungsinya sebagai provinsi selama dua tahun, Kepri kembali berjuang meyakinkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatukan seluruh partai-partai untuk melaksanakan pemilihan umum di daerah. Sehingga pada 1 Juli 2004 barulah dinyatakan sah sebagai provinsi yang pada masa itu Gubernurnya dipimpin Ismet Abdullah.

"Saya kira dengan semangat kebersamaan waktu itu kita telah membuat motto "berpancangkan amanah berdasarkan marwah", dan visinya adalah menjadikan kepulauan riau sebagai bunda tanah Melayu yang berakhlak mulia, kemudian didalam Budaya Melayu dikembangkan dia akan memimpin berbagai suku yang ada di Kepri untuk sama-sama membangun daerah terpencil dan pulau-pulau," terang Huzrin.

Huzrin mentakan BP3KR berharap dengan adanya provinsi ini dapat mensejahterakan masyarakat kemudian merentas rentang kendali dengan pemimpinya sendiri.

"Saya kira yang sangat perlu kita kedepankan adalah kesejahteraan seluruh masyarakat Kepri, Walaupun kita mengetahui kesejahteraan masyarakat rezekynya dari Allah Swt, karena itu perlu peningkatan ketaqwaan kita," harapnya.

Menurutnya secara aturan, pemimpin atau pemerintah mesti bersedia dan berusaha untuk memberikan pelayanan serta pendidikan yang murah atau tidak berbayar ataupun memberikan bea siswa bagi keluarga yang kurang mampu, dan memberikan pelayanan kesehatan dengan pola pengobatan secara cuma-cuma bagi masyarakat.

Menurutnya untuk mengatur semua tidak terlalu sulit, kuncinya adalah kesungguhan dan konsentrasi membantu masyarakat karena penduduk yang tidak sampai tiga juta yang bertebaran di dua ribu lebih pulau di Kepri ini. 

"Saya kira tidak begitu banyak jumlahnya, dengan luasnya daratan dan lautan Provinsi Kepulauan Riau itu dinilai lebih dari cukup untuk mendukung program itu, namun hal demikian jarang kita lakukan. kita malah terus berkutat dengan membahas soal KEK ada FTZ kemudian Batam, Bintan dan Karimun, kemudian ada rencana pembangunan jembatan penghubung batam bintan dan investasi investasi lainnya," terangnya.

Ditambahkannya, terbaru Dirjen perhubungan laut melarang Kepri memungut retribusi di laut. maka saya kira terlepas dari persoalan-persoalan itu semua, mari kita sama-sama menghitung wilayah kepulauan riau, karena kita tidak seperti daratan sumatera dimana wilayah mereka memiliki penghasilan tetap misalnya dari perkebunan kelapa sawit, gambir, cengkeh dan lain lain.

"Oleh karena itu,19 tahun ulang tahun Kepri ini berjalan, jujurlah pada masyarakat dan DPRD dapat memperhatikan kondisi masyarakat dan tidak hanya bertahan dengan pokok-pokok pikiran semata serta kepentingan masing-masing partainya," pungkas Huzrin. (mad)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar