Presiden RI Lepas Eksport Sejumlah Produk Pertanian se Kepri

Pelepasan produk pertanian di kantor BP Batam

TRANSKEPRI.COM.BATAM- Presiden RI, Ir Joko Widodo, melepas merdeka ekspor komoditas pertanian Kepri secara virtual, untuk dikirimkan ke manca negara, Sabtu (15/08/2021) siang, dari Istana Kepresidenan Bogor.

Untuk pelepasan secara langsung, dilakukan masing-masing kepala daerah, pihak karantina pertanian tiap kabupaten kota, se Indonesia beserta instalasi terkait lainnya.

"Saya berharap, semoga kegiatan merdeka ekspor ini bisa dilakukan oleh seluruh kepala daerah, untuk meningkatkan roda perekonomian dari sektor pertanian," kata Jokowi dihadapan seluruh gubernur.

Kepala Kantor Karantina Pertanian Kelas 1A Batam, Ir Joni Anwar mengungkapkan, hasil pertanian dan peternakan di masa Pandemi Covid 19 mengalami peningkatan. Sehingga nilai produksi pertanian meningkat cukup signifikan tahun 2021.

"Kami mendata, ternyata hasil dari produksi komoditas pertanian dan peternakan pada massa pandemi, tidak berpengaruh besar," sebut Ir Joni Anwar, usai melepas ekspor hasil pertanian masyarakat Batam dan Kepri menuju pelabuhan serta bandara, dari Halaman Kantor BP Batam.

Alhamdulillah, kata Kepala Kantor  Karantina Pertanian Batam, untuk produksi maupun nilai ekspor dari pertanian dan peternakan di Kepri tahun ini, mengalami peningkatan yang sangat tajam.

"Untuk Periode Tahun 2021, nilai ekspor komoditas pertanian dan peternakan mencapai Rp. 147,1 miliar. Sehingga meningkat tajam dibandingkan dengan tahun 2019 yang lalu," ungkap Joni.

Untuk total hasil ekspor petani di tahun ini, ungkap Joni, mencapai 4.120 ton lebih yang dikirimkan ke luar negeri, diberbagai pintu pintu pelabuhan di Kepri ini.

"Untuk hasil komoditas pertanian dan peternakan meningkat hingga 67 persen dari tahun sebelumnya. Terutama dari komoditas sarang burung walet, kakao bubuk, serta minyak kelapa sawit," paparnya.

Karena itu, imbuhnya, hal ini tentu menjadi perhatian seluruh kepala daerah, untuk bisa meningkatkan pertumbuhan perekonomian, dari
sektor pertanian dan peternakan, sebagaimana instruksi Presiden, melalui Menteri Pertanian.

"Memang, untuk 3 bulan pertama sejak awal massa Pandemi Covid 19, total ekspor pertanian Batam dan Kepri ini anjlok. Karena, pintu pintu masuk dari setiap negara di tutup. Namun setelah itu tak lagi, lantaran komoditas pertanian ini menjadi sebuah kebutuhan pokok di masyarakat," jelas Joni Anwar.

Sementara, di beberapa negara tetangga sudah tidak lagi memiliki lahan untuk peningkatan maupun pengembangan, di sektor pertanian dan peternakan.

"Untuk di Batam dan Kepri, masih banyak wilayah serta pulau pulau yang dapat dikembangkan, untuk sektor pertanian dan peternakan," pungkas Ir Joni Anwar.

Walikota Batam, H. Muhammad  Rudi mengatakan, sangat senang mendengar laporan, maupun atas kegiatan pelepasan ekspor, untuk hasil komoditas pertanian petani di Batam dan Kepri, khususnya di sektor non migas.

 "Artinya apa. Hal ini akan menjadi perhatian bagi kita untuk menjadi peluang dalam mengembangkan sektor pertanian dan peternakan, di masyarakat," kata HM Rudi.

Seiring dengan perbaikan sarana infrastruktur yang sedang berjalan saat ini, ucap Walikota Batam, kita akan membuka peluang bagi para investor, untuk dapat berinvestasi disektor pertanian dan peternakan di Batam ini.

"Kita sudah menilai, ada beberapa pulau pulau diseputaran Batam ini yang dapat memanfaatkan untuk pertanian dan peternakan, secara khusus. Karena itu, kita membuka peluang untuk para investor," kata Walikota Batam, HM Rudi, dengan semangat. (wan).


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar