Kolonel Laut Harry Setiawan Dansatsel yang Ikut KRI Nanggala Pernah Jabat Danlanal Ranai Natuna

Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Koarmada II, Kolonel Laut (P) Harry Setiawan (kiri)

TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Kapal selam TNI AL, KRI Nanggala-402, hilang kontak di Selat Bali pada Rabu (21/4) pukul 03.00 WIB. KRI Nanggala hilang kontak saat mengikuti uji coba latihan peluncuran torpedo.

Kadispen TNI AL, Laksamana Pertama Julius Widjojono, menyebut ada 53 awak di KRI Nanggala-402 yang hilang kontak.

"Setidaknya terdapat 53 anggota atau awak yang berada di dalam kapal selam tersebut,” ujar Julius dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/4).

Dari 53 orang tersebut, terdapat sosok Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Koarmada II, Kolonel Laut (P) Harry Setyawan. Jabatan Dansatsel baru diemban Harry pada 6 Maret 2021. Harry menggantikan Kolonel Laut (P) M. Iwan Kusumah.

Catatan kumparan, sebelum menjabat Dansatsel, Harry pernah menjadi Komandan KRI Nagapasa-403. Pada awal 2018, Harry kemudian bertugas sebagai Komandan Lanal Ranai di Natuna.

Selama 1 tahun 8 bulan menjabat Danlanal Ranai, Harry selanjutnya bertugas sebagai Asisten Operasi Komandan Gugus Keamanan Laut (Asops Dangukamla) Koarmada I Batam pada Oktober 2019.

Ia mengemban jabatan tersebut hingga Juni 2020. Setelah itu, Harry mengikuti Pendidikan Reguler (Dikreg) Sesko TNI Angkatan XLVII hingga lulus pada Desember 2020.

Hingga akhirnya Harry menjabat sebagai Dansatsel yang membawahi seluruh kapal selam di bawah Koarmada II.

Sejauh ini, koordinat tenggelamnya KRI Nanggala ada di 95 km Utara Pulau Bali. Di sekitar area yang diduga KRI Nanggala hilang kontak, terlihat tumpukan minyak.

Laksma Julius menyatakan tumpahan minyak tersebut diduga berasal dari tangki BBM KRI Nanggala yang retak. Laksma Julius menduga retakan disebabkan tekanan air laut saat KRI Nanggala tenggelam.

"Terjadinya tumpahan minyak di sekitar area tenggelam, kemungkinan terjadi kerusakan tangki BBM (retak) karena tekanan air laut atau pemberian sinyal posisi dari KRI NGL-402," kata Lakma Julius.

Berdasarkan analisa sementara, KRI Nanggala saat menyelam diduga black out. Alhasil, KRI Nanggala tenggelam secara tidak terkendali. KRI Nanggala diduga tenggelam di kedalaman 700 meter.

KRI Nanggala-402 merupakan salah satu kapal selam yang dioperasikan TNI AL. Kapal ini merupakan kapal selam buatan buatan industri Howaldt Deutsche Werke (HDW), Kiel, Jerman Barat, pada 1979 dan resmi beroperasi di Indonesia pada 1981. (tm)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar