Vulkanis Gunung Semeru Meningkat, Aktivitas Pendakian Disetop

Gunung Semeru

TRANSKEPRI.COM.MALANG- Pendakian ke Semeru (3.676 mdpl) ditutup sementara sejak 30 November 2020 karena aktivitas vukanis gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur tersebut mengalami peningkatan.

Penutupan jalur pendakian gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut berdasarkan pengumuman Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru bernomor PG.10/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/11/2020 yang ditandatangani Plt Kepala Balai Besar Agus Budi Santoso pada Minggu (29/11).

Untuk diketahui, pada Sabtu (28/11) terdapat aktivitas letusan teramati sebanyak tiga kali dengan tinggi asap sekitar 100 meter dan warna asap putih tebal yang condong ke arah barat daya."Penutupan tersebut memperhatikan perkembangan aktivitas vulkanologi Gunung Semeru berdasarkan laporan yang disampaikan Pos Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang per tanggal 28 November 2020," kata Plt Kepala Balai Besar Agus Budi Santoso dalam pengumuman tersebut.

"Secara visual juga teramati guguran dan lava pijar sebanyak 13 kali dengan jarak luncur sekitar 500-1000 m dari ujung lidah lava ke arah besuk kobokan (ujung lidah lava kurang lebih 500 meter dari puncak dengan amplitudo terekam 12 mm, lama gempa 1.994 detik," tutur Agus Budi.

Berdasarkan hal tersebut, lanjut dia, pihak TNBTS juga mewaspadai gugurnya kubah lava di kawah Jonggring Saloko, serta mengutamakan kepentingan keselamatan jiwa pendaki.

"Untuk itu Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menutup sementara kegiatan pendakian Gunung Semeru secara total sejak tanggal 30 November 2020 sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan," katanya.

Status Gunung Semeru kini berada pada level II atau waspada, sehingga masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas di dalam radius 4 kilometer di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru (Jongring Saloko) sebagai alur luncuran awan panas.Sebagai informasi, Gunung Semeru kembali memuntahkan guguran dan lava pijar untuk kedua kalinya pada Sabtu (28/11) dengan jarak luncur lebih jauh dibandingkan luncuran lava pijar sebelumnya pada Jumat (27/11).

Sebelumnya pendakian ke Gunung Semeru dibuka pada 1 Oktober 2020 yang bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila dan pendakian tersebut menerapkan protokol kesehatan sangat ketat.

Pendakian gunung tertinggi di Pulau Jawa itu dibatasi kuota maksimal 120 orang perhari dan untuk pembelian tiket melalui pemesanan slot secara daring pada situs bookingsemeru.bromotenggersemeru.org dengan hari pendakian selama dua hari satu malam. (tm)

 


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar