KARIMUN
Ansar Punya Mimpi Agar Desa di Kepri Berorientasi Kota
TRANSKEPRI.COM.KARIMUN- Calon Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad SE MM sangat berharap seluruh desa di Kepri punya penataan lingkungan seperti daerah perkotaan. Jalan dan parit yang bagus serta bersih, jembatan penghubung tersedia serta mindset masyarakat yang tetap menjaga kebersihan lingkungan yang sudah terbentuk.
"Sungguh saya punya mimpi sebisa mungkin seluruh desa di Kepulauan Riau berorientasi perkotaan. Sebagai daerah yang berada di perbatasan negara memang sudah seharusnya desa di Kepri ini maju," kata Ansar Ahmad ketika menggelar kampanye dan sosialisasi Pulgub Kepri 2020 di Desa Selat Mendaun Kecamatan Karimun Kabupaten Karimun, Minggu (25/10).
Menurut Ansar, selama dirinya berkeliling ke pulau-pulau, pedesaan dan pesisir untuk kampanye dan sosialisasi Pilgub Kepri 2020 masih banyak ditemukan desa dan daerah yang kondisi wilayahnya memprihatikan. Jalannya tanah dan rusak berat, tidak tersedia drainase yang memadai, lingkungan desa yang kotor dan tidak terawat serta mindset masyarakatnya yang apatis terhadap lingkungan dan desanya.
"Ini harus segera diubah.. Wilayah pedesaan juga harus jadi daerah yang bersih dengan infrastruktur lengkap. Pemerataan bangunan jangan hanya terkonsentrasi di perkotaan tapi juga harus bisa dirasakan oleh masyarakat yang ada di pedesaan dan pesisir," kata Ansar.
Karena itu kalau dirinya terpilih sebagai Gubernur Kepri tugas berat utamanya adalah bagaimana melengkapi infrastruktur dan menata daerah pedesaan agar bisa maju. "Malu kita, kalau saat ini masih ada desa dan wilayah di Kepulauan Riau yang jalannya tanah dan becek. Drainase tidak ada serta listriknya hanya menyala setengah hari," katanya.
Karenanya Ansar akan mendorong Bupati dan Walikota di Kepri untuk berkonsentrasi penuh membangun wilayah pedesaan dan pesisir. "Tidak ada yang tidak bisa kalau kita bekerja sama. Tepikan dulu program yang tidak masuk skala prirotas dan kurang memberikan manfaat bagi orang banyak. Ayo bangun.desa dan pesisir. Jangan biarkan mereka menangis karena kita sebagai pemimpin tidak punya kepedulian, tidak punya empati terhadap nasib mereka"," kata Ansar yang disambut tepuk tangan meriah masyarakat Selat Mendaun.
Salah seorang tokoh pemuda Desa Selat Mendaun Kadar Azis mengatakan jumlah kepala keluarga di desanya ada 215. Dari jumlah itu sebagian besar nelayan dan petani. Dan yang cukup memprihatikan sudah 7 tahun desa tersebut betdiri namun belum memiliki kantor desa yang permanen.
"Tidak hanya itu, kondisi jalan rusak berat. Drainase yang memadai juga belum ada. Kami butuh pemimpin seperti Pak Ansar yang saya yakin bisa memajukan wilayah desa seperti tempat kami ini," kata Kandar Azis singkat. (mad)
Tulis Komentar