ANAMBAS

Minta Setop Kapal Cantrang, Nelayan Anambas Bakal Gelar 'Kemarahan'

Sejumlah nelayan Anambas

TRANSKEPRI.COM.ANAMBAS- Nelayan Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) akan menggelar aksi "kemarahan' terkait telah  beroperasinya kapal Cantrang Pantura pada Kamis (3/9/2020) mendatang. Hal ini dipicu  puluhan  kapal cantrang dengan bobot 50 GT keatas, dizona tangkap nelayan. 

Bahkan diprediksi akan hadir 500 orang nelayan untuk sama-sama berorasi di gedung DPRD Anambas.

"Aksi ini bukan gagasan kami, namun ini dorongan dan desakan nelayan dari beberapa kecamatan, yang berangkat dari keresahannya terkait beroperasinya kapal Cantrang ini,"ujar Dedi Syahputra Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang  (DPC) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) saat menggelar konferensi Pers di Anambas Iin, Selasa (1/9/2020).

Menurut dia, aksi kali ini berbeda dengan aksi-aksi sebelumnya, mengingat saat ini masyarakat sudah merasa terancam dengan kapal cantrang yang beroperasi.

"Hampir dua bulan belakangan kapal-kapal cantrang ini beroperasi disekitaran pulau Nyamuk, Letung dan Kiabu,"urainya. 

Dedi mengungkapkan, tujuan aksi ini adalah untuk meminta keseriusan pemerintah daerah dalam mendorong dan mendesak pemerintah pusat agar persoalan ini tidak berlarut-larut dan akhirnya akan merugikan nelayan dan masyarakat secara umum.

"Sejatinya Permen KP 71 no 2016 tentang alat penangkapan ikan belum dicabut dan masih dalam tahap penggodokan revisi, yang jadi pertanyaan, apa dasar mereka sudah mulai beroperasi," sesalnya.

Ia juga menegaskan, bahwa demo yang akan di lakukan ini merupakan demo terakhir yang akan dilakukan terkait masalah ini, apabila tidak ada respon positif,  jangan salahkan nelayan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dilaut. 

"Saya juga menegaskan, demo kami murni dari dorongan nelayan, bukan ada susupan atau sisipan dari salah satu calon yang akan ikut dalam kontestasi, mengingat Anambas akan melaksanakan Pilkada," tukasnya.

Sementara itu Muslim Ketua PAC HNSI Kecamatan Siantan menyampaikan, dari laporan yang didapat, dari nelayan kecamatan di daerah nyamuk itu sekitar 30 kapal yang beroperasi, belum lagi daerah lain.

"Harapan kita ada respon yang positif, demi keberlangsungan hidup nelayan, jangan sampai nelayan Anambas ini mati di dearah sendiri," imbuhnya.(yud)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar