BTKLPP Batam Sebut Ini Terkait Calon Akpol Gagal Akibat Corona
TRANSKEPRI.COM.BATAM- Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) angkat bicara soal kabar calon taruni Akpol yang gagal diberangkatkan tes di tingkat pusat karena positif virus corona.
Ketua BKLPP Batam Budi Santosa mengatakan awalnya pihaknya menerima sebanyak 43 sampel hasil tes usap atau PCR dari Rumah Sakit Bhayangkara Batam pada Rabu (29/7). Menurut dia, setiap sampel yang diterima itu dilengkapi dengan data diri peserta calon taruna Akpol dan salinan KTP.
Dia berkata, pihaknya kemudian mengembalikan hasil pemeriksaan PCR ke RS Bhayangkara Batam dua hari berselang.
"Kemudian sampel tersebut dilakukan pemeriksaan melalui PCR di Laboratorium BTKLPP Batam pada hari yang sama. Tanggal 30 Juli 2020 hasil keluar dan dipublikasi serta dikirim pada 31 Juli 2020," ujar Budi dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com dari Kabid Humas Polda Kepri Kombes Harry Goldenhardt, Sabtu (8/8).
Berdasarkan itu, Budi berkata, BTKLPP Batam merupakan pihak yang ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan hasil tes PCR di Kepri. Kata dia BTKLPP Batam telah memenuhi standard serta mempunyai kualifikasi secara nasional.Dia memastikan proses pemeriksaan itu sesuai Surat Keputusan Kementerian Kesehatan yang telah menentukan laboratorium yang dapat melakukan tes PCR.
Menurut dia laboratorium BTKLPP Batam telah memeriksa hampir 12 ribu sampel PCR hingga saat ini.
Namun, dia menegaskan bahwa masa inkubasi Covid-19 adalah antara satu sampai dengan 14 hari dan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan tidak menutup kemungkinan untuk berubah.
"Karena hal ini berkaitan dengan daya tahan tubuh seseorang selama masa inkubasi tersebut. Pemeriksaan dengan menggunakan alat yang berbeda, tentunya akan menunjukkan hasil berbeda pula, seharusnya apabila ada keraguan pada calon peserta seleksi tersebut dapat memeriksakan dirinya kembali ke lab kami," ujar Budi.
Petugas pada Laboratorium BTKLPP Batam Ida menerangkan bahwa pada pemeriksaan sampel telah dilakukan registrasi dan proses pembongkaran spesimen, pemberiaan identitas, serta label berdasarkan nomor laboratorium.
Menurut dia, pihaknya kemudian memberikan tanda dan mengkroscek kembali dengan nomor identitas pada label sampel.Setelah semua proses berjalan, lanjutnya, pihaknya mendapatkan hasil calon taruna Akpol yang negatif dan positif.
"Dari semua proses tersebut maka keluarlah hasil validasi yang kemudian kita masukkan kedalam system kita yang kemudian di Publish kebagian tim publish," ujar Ida .
Sebelumnya, viral di media sosial mengenai informasi adanya calon taruni Akpol tereliminasi karena dinyatakan positif Covid-19.
Informasi tersebut diunggah ke media sosial oleh akun Twitter @siap_abangjagoo. Akun tersebut mengaku sebagai calon taruni Akpol peringkat satu di Kepulauan Riau.
Namun dia gagal melanjutkan pendidikan karena dinyatakan positif terjangkit Covid-19. Setelah dinyatakan demikian, dia pun menjalani tes usap (swab) secara mandiri, dan hasilnya negatif Covid-19.
Harry menjelaskan kronologi terkait gagalnya para kandidat tersebut. Mereka awalnya mengikuti tes penerimaan akademi kepolisian tingkat daerah dan kemudian dinyatakan lulus terpilih untuk mengikuti tes di tingkat pusat.
Sebelum diberangkatkan, keduanya mengikuti tes usap di lembaga yang ditunjuk Kementerian Kesehatan.
Harry mengatakan lembaga tersebut merupakan lembaga resmi dengan laboratorium yang telah terstandarisasi dan digunakan Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19.
"Tiga hari sebelum mereka diberangkatkan, begitu dinyatakan lulus terpilih dari sidang lulusan akhir, ya langsung dites 'swab' hari itu juga. Dua hari setelah itu hasilnya baru keluar dari lembaga yang melakukan tes," kata Harry.
Lantaran hasil tes usap terkonfirmasi positif Covid-19, keduanya pun gagal diberangkatkan mengikuti tes penerimaan Akpol di tingkat pusat.
"Silakan dicek ke Polda-Polda lain seperti Aceh, Kalimantan Timur. Di Kalimantan Timur itu ranking satu terpaksa tidak diberangkatkan karena terkonfirmasi positif Covid-19. Bisa cek di Gorontalo, Polda Metro Jaya, Sumatera Utara, terjadi juga hal seperti ini," kata Harry.Lebih lanjut, Harry membenarkan calon taruni yang gagal tersebut peringkat satu. Namun, dia mengatakan kasus calon taruna/taruni peringkat satu yang gagal berangkat mengikuti tes Akpol di tingkat pusat tidak hanya terjadi di Polda Kepulauan Riau saja.
Dalam kesempatan itu, Harry mengimbau kepada para calon taruna/taruni yang gagal untuk berjiwa besar dan kembali mengikuti tes penerimaan Akpol pada tahun depan.(tm)
Tulis Komentar