Risma Sujud di Kaki Dokter, Edy Rahmayadi Sebut Lebay

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi

TRANSKEPRI.COM.MEDAN- Tindakan yang dilakukan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dinilai lebay saat bersujud di kaki seorang dokter terkait masalah Covid-19 yang terjadi di daerahnya mendapat respon dari Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.

Edy yang merupakan mantan ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menilai tindakan Risma berlebihan dan lebay.

"Kadang saya sedih melihatnya, tapi kalau saya kayak Wali Kota Surabaya itu sampai sujud dia sama dokter, lebay juga dia. Kalau di sini, eh kepala kau ya saya bilang," ujar Edy Rahmayadi yang diwawancarai sejumlah wartawan di rumah dinasnya di Medan, Selasa (30/6/2020).

Awalnya Edy Rahmayadi menceritakan soal masa pemerintahan dirinya bersama Wagub Musa Rajekshah (Ijeck) yang bakal berusia 2 tahun pada 5 September 2020.

Dia menjelaskan kalau dirinya tak memikirkan jumlah tahun dirinya menjabat, namun soal apa yang bisa diberikan dirinya sebagai pemimpin ke rakyat Sumut.

Menurut Mantan Pangkostrad apa yang telah dilakukan Wali Kota Surabaya dinilai terlalu berlebihan dan tidak mencerminkan seorang pemimpin dan tugasnya masing-masing.

Dia menilai masing-masing sudah punya tugas yang diemban, dokter untuk mengobati orang sakit dan pemimpin bisa menggerakkan orang yang dipimpinnya.

Menurutnya beda kota berbeda pula cara penanganan dampak Covid-19 agara tim medis bisa bekerja optimal. Termasuk di Surabaya dan di Sumatera Utara.

Dia mengatakan pekerjaan dokter tidak tergantikan dengan seorang tukang bengkel, hingga harus menjalankan profesinya dengan optimal kendati di tengah wabah sekalipun.

"Republik ini milik kita bersama. Saya katakan, 'Hei dokter-dokter, kalau kau tak mau ngobati rakyat kita ini, tak bisa kau Kugantikan tukang bengkel untuk suruh ngobatinggak bisa. Mau tak mau kau yang kerja," katanya.

Karena itu, menurut Edy dokter bekerja maksimal dalam menangani pasien Covid-19 sementara itu pemerintah akan menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan tenaga medis.

"Saya tak pernah tutup-tutupi, mana anggaran. Kalau saya buka anggaran ini marah dia ini, 'Pak jangan lah pak'. Ya kenapa rupanya. Ini anggarannya tahap 1. terperinci di sini," ucap Edy.

"Mau kau foto ya foto, siapa yang main-main dengan ini bersiap lah kau ku tendang," sambungnya.

Dia mengatakan kalau Sumut telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,5 triliun untuk penanganan wabah corona.

Dalam penggunaan anggaran itu, Edy Rahmayadi menyatakan anggaran digunakan secara transparan.

Penggunaan anggaran ini pun harus terperinci sesuai yang digunakan dalam menangani Covid-19.(tm)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar