Australia Hentikan Demo Antirasisme Demi Jaga Jarak
TRANSKEPRI.COM.AUSTRALIA- Aksi solidaritas antirasisme akibat kematian George Floyd juga terjadi di Australia. Namun, Kepolisian Australia membatalkan aksi solidaritas antirasisme tersebut.
Pemerintah negara bagian New South Wales tidak memberikan izin aksi solidaritas lantaran demonstran tidak bisa memberikan jaminan untuk menjaga jarak di tengah pandemi virus corona.
Perdana Menteri negara bagian New South Wales Gladys Berejiklian mengatakan ia melakukan hal itu karena demonstran tidak bisa menjamin untuk mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi.
"Mereka tidak bisa menjamin untuk menjaga jarak aman dan aksi protes hanya diikuti oleh massa dalam jumlah yang sesuai dengan protokol kesehatan," ucapnya merujuk pada upaya untuk menekan penularan virus corona.
Australia menetapkan warganya hanya boleh melakukan pertemuan maksimal 10 orang dan acara yang dihadiri oleh 500 orang menerapkan aturan jaga jarak demi menghindari penularan virus.
Dilaporkan CNN, aksi solidaritas antirasisme usai kematian George Floyd dijadwalkan akan dilakukan di Sydney pada Sabtu (6/6).
Kota-kota besar lain di Australia berencana menggelar aksi serupa sebagai wujud protes atas tindakan diskriminatif di AS.
Kematian Floyd dinilai menjadi puncak amarah warga Amerika terkait diskriminasi dan sikap rasisme yang sistematis, terutama terhadap perlakuan aparat kepada warga kulit hitam dan minoritas.
Gelombang protes semula terjadi di Minneapolis sehari setelah kematian Floyd. Aksi besar-besaran atas kematian Floyd kemudian meluas hingga ke seluruh penjuru AS.
Aksi solidaritas serupa juga bergema hingga ke Inggris, Prancis, Stockholm, Kanada, Argentina, Denmark, dan Yunani.(007)
Tulis Komentar