Launching program ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Hendri Arulan, Sekretaris Disdik Kota Batam Qurniadi, para kepala sekolah, guru, serta perwakilan komite sekolah. Momentum ini menjadi tonggak awal penerapan ujian digital berskala besar di lingkungan pendidikan Kota Batam.
Dalam kegiatan tersebut, Wali Kota Batam juga melakukan interaksi langsung dengan sejumlah sekolah yang berada di wilayah pulau melalui sambungan zoom meeting. Interaksi ini difasilitasi melalui smart board TV yang dimiliki masing-masing sekolah dan difungsikan sebagai pusat CBT Educus.
Menariknya, meski beberapa sekolah berada di daerah kepulauan, pelaksanaan SAS berbasis Android tetap berjalan lancar tanpa kendala berarti, khususnya dari sisi akses internet. Hal ini menunjukkan kesiapan infrastruktur dan sumber daya dalam mendukung sistem ujian digital di Kota Batam.
Usai meresmikan SAS Online, Amsakar Achmad menyempatkan diri meninjau langsung pelaksanaan ujian di ruang kelas SMP Negeri 12 Batam. Ia juga memberikan motivasi kepada para siswa agar menjadikan ujian digital ini sebagai sarana meningkatkan kedisiplinan dan semangat belajar.
“Persiapkan diri dengan sungguh-sungguh. Masa depan bangsa ada di tangan kalian. Semoga ujian digital perdana ini membawa dampak positif bagi peningkatan mutu pendidikan di Kota Batam,” ujar Amsakar kepada para siswa.
Sejumlah peserta didik mengaku lebih nyaman dan santai mengikuti ujian berbasis Android dibandingkan ujian konvensional menggunakan kertas. Menurut mereka, pengerjaan soal terasa lebih mudah dan suasana ujian lebih menyenangkan, tidak terlalu menegangkan seperti ujian tulis manual.
Sementara itu, Wali Kota Batam menilai penerapan SAS digital merupakan langkah strategis dalam menyiapkan generasi muda menghadapi tantangan global, sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi di sektor pendidikan.
Ia menegaskan bahwa digitalisasi dalam sistem pembelajaran dan evaluasi sudah menjadi kebutuhan di tengah pesatnya perkembangan teknologi. Selain mempermudah kerja guru, ujian digital juga dinilai mampu meningkatkan objektivitas dan akurasi penilaian.
“Digitalisasi adalah keniscayaan. Jika kita mampu beradaptasi dengan baik, sistem ini akan mempermudah kerja pendidik, meningkatkan kualitas pembelajaran, serta menghasilkan penilaian yang lebih akurat dan transparan,” tegas Amsakar.
Dalam kesempatan tersebut, Amsakar juga menyinggung perkembangan Artificial Intelligence (AI) yang dinilai berpotensi besar untuk mendukung analisis dan pengembangan kualitas pendidikan di masa mendatang.
“Di era Artificial Intelligence, potensi peserta didik dapat dianalisis lebih cepat dan tepat. Harapan kita, pelaksanaan hari ini bukan sekadar formalitas, tetapi benar-benar menjadi inovasi yang lebih baik dibandingkan sistem konvensional,” ungkapnya.
Menutup kegiatan tersebut, Wali Kota Batam menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh kepala sekolah, guru, dan jajaran Dinas Pendidikan Kota Batam yang telah berkontribusi aktif dalam menyukseskan pelaksanaan SAS Online berbasis Android ini.
Program Digitalisasi Pendidikan ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi peningkatan mutu pembelajaran dan pemerataan kualitas pendidikan di Kota Batam ke depan.
Tulis Komentar