Atasi Stunting, Pemkab Pasaman Dapat Bantuan Rp1,7 Miliar
TRANSKEPRI.COM.PASAMAN - Pemerintah Kabupaten Pasaman, mendapatkan Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) sebesar Rp1,7 miliar bersumber dari APBN untuk penanganan stunting di tahun 2025.
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) melalui kabid ketahanan keluarga Ns. Lidia Roza mengatakan anggaran itu akan digunakan untuk operasional pendamping keluarga resiko stunting.
"Totalnya sekitar Rp1,7 miliar dari BOKB APBN. Untuk dapur sehat atasi stunting. Operasional Tim Pendamping Keluarga (TPK) baik Bidan Desa, kader KB, dan kader PKK, kata Lidia Roza di Lubuk Sikaping, Rabu (26/2/2025).
"Terakhir, angka prevalensi stunting di Pasaman tahun 2021 sebesar 30,2 persen. Mengalami penurunan sebesar 1,3%, dari 30,2 persen tahun 2021 menjadi 28,9 persen tahun 2022," katanya.
Ia mengakui meskipun belum terlalu besar, namun usaha itu menjadi motivasi bagi kader untuk berupaya lebih baik di lapangan.
Disisi lain, Kadis Kesehatan Kabupaten Pasaman, Arma Putra menyebutkan pihaknya juga gencar mendeteksi secara dini terhadap masalah gizi pada ibu hamil dan balita.
"Disamping untuk memberikan edukasi pencegahan stunting kepada seluruh sasaran. Melakukan intervensi segera bagi sasaran yang memiliki masalah gizi serta meningkatkan kunjungan cakupan sasaran ke Posyandu," terang Arma Putra.
Progaram sSrentak Datang ke Posyandu (Serdadu) juga sebagai upaya menekan prevalensi stunting. "Dalam pelaksakanaannya Serdadu ini dibantu dengan adanya Posyandu sebanyak 439 buah, dengan jumlah kader sebanyak 2.195 orang dengan sasaran balita dan ibu hamil," ucapnya (fauzi)



Tulis Komentar