Masyarakat Penerima Manfaat Bantuan Beras Berjumlah 22 Juta KPM

Kebutuhan pokok beras. (net)

TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Perum Bulog melaporkan bahwa angka keluarga penerima manfaat (KPM) akan ditambah 8% dari sebelumnya 21,4 KPM menjadi 22 juta KPM. Hal ini disampaikan oleh Manajer Humas dan Kelembagaan Perum Bulog Tomi Wijaya.

"Keluarga penerima manfaat dari Menko PMK sebesar 21,4 juta KPM. Ini terus dilakukan update Menko PMK, akan bertambah 8% jadi totalnya menjadi 22 juta KPM," kata Tomi dalam diskusi di Kantor Perum Bulog, Jumat (15/12/2023).

Tomi menyampaikan rencananya bantuan pangan beras dilanjutkan sampai Maret 2024. Lalu, menurut dia Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mempertimbangkan agar bantuan beras ini akan dilanjutkan sampai Juni 2024.

"Berita terbaru penyaluran bantuan pangan di Malang, bapak presiden menyampaikan program bantuan pangan akan terus dilanjutkan bulan Januari, Februari, Maret 2024. Kemudian, kemarin beliau menyampaikan akan mengecek lagi APBN yang ada untuk menambah program ini sampai Juni 2024," terang dia.

Baca juga: Pangan Impor Paling Banyak Banjiri RI: Beras, Gula, Daging & Jagung

"Insyaallah kalau APBN cukup terus akan terealisasi sampai enam bulan ke depan," lanjutnya.

Saat ini, Bulog memastikan bahwa stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikuasai jumlahnya sangat aman untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru. Stok yang dikuasai Bulo saat ini ada sebanyak 1,4 juta ton.

"Masyarakat tidak perlu khawatir, pemerintah melalui Bulog sudah menggelontorkan beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di seluruh Indonesia dengan jumlah total per kemarin (14/12) sebanyak 1,1 juta ton dan kegiatan ini juga terus berlanjut digelontorkan sampai harga stabil", kata Tomi.

Bantuan pangan beras adalah program penyaluran bantuan dari pemerintah melalui cadangan beras pemerintah (CBP). Jadi, setiap keluarga penerima manfaat (KPM) akan menerima beras sebanyak 10 kilogram (kg) setiap bulannya. (dtc)


[Ikuti TransKepri.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar